Masih merasa sedikit asing dengan kota Bitung???
atau sesekali pernah mendengarnya???
atau sesekali pernah mendengarnya???
Oke tak masalah, memang kota ini termasuk kota yang paling ujung....
Ujung??? Ujung tanduk???
Yap, Bitung termasuk kota yang berada di ujung utara Pulau Sulawesi....
Berjarak kurang lebih 45 km atau satu jam perjalanan dengan kendaraan dari Kota Manado, ibukota Sulut.
Lalu apa sih istimewanya kota tersebut???
Kota pelabuhan terbesar di Indonesia timur ini banyak sekali keistimewaannya menurut saya. Salah satunya adalah dengan adanya tempat wisata yang wajib dikunjungi bagi kamu penghobi binatang, terlebih lagi pada hewa-hewan eksotis. Tempat itu adalah Taman Marga Satwa Tandurusa di Aertembaga.
Tempat tersebut bisa dijangkau dengan mudah dari manapun asal terlebih dulu kita harus berada di pusat Kota Bitung.
Jika kamu backpacker sejati dan gak bawa kendaraan pribadi, maka pilihan transportasi yang paling tepat dan selalu standby di pusat kota adalah ojek. Tarifnya bisa dinego mulai Rp 5.000,- atau sesuai kesepakatan dengan bapak ojeknya sendiri, pintar-pintar saja....
Mengenai ojek disana, perlu diingat pula jika harga sudah pasti, alangkah lebih baik jika langsung bayar saja karena menurut pengalaman saya saat itu yang dimintai lagi biaya tambahan 100% dari yang disepakati sesaat setelah sampai di tujuan.
Selain ojek ada juga angkutan umum atau masyarakat sekitar menyebutnya "otto" jurusan Aertembaga yang bisa ditemui di pusat kota dekat pelabuhan yang bisa mengantar sampai ke objek wisata tersebut. Namun karena saat itu bertepatan dengan hari Minggu yang merupakan hari ibadah bagi sebagian besar masyarakat Bitung, sehingga untuk mendapatkan otto agak sulit. Jadilah ojek sebagai pilihan terakhir.
Sepanjang perjalanan menuju suaka margasatwa pemandangannya sangat indah. Jika sudah sampai di puncak bukit lihatlah ke arah Pulau Lembeh, niscaya akan mengingatkan kita pada pulau-pulau yang ada di Raja Ampat. Tapi sayang saat itu cuman sekejap saja melihat pemandangan itu, selain saking terpesonanya sampai-sampai tidak sempat meminta pak ojek untuk berhenti sejenak.
Ujung??? Ujung tanduk???
Yap, Bitung termasuk kota yang berada di ujung utara Pulau Sulawesi....
Berjarak kurang lebih 45 km atau satu jam perjalanan dengan kendaraan dari Kota Manado, ibukota Sulut.
Lalu apa sih istimewanya kota tersebut???
Kota pelabuhan terbesar di Indonesia timur ini banyak sekali keistimewaannya menurut saya. Salah satunya adalah dengan adanya tempat wisata yang wajib dikunjungi bagi kamu penghobi binatang, terlebih lagi pada hewa-hewan eksotis. Tempat itu adalah Taman Marga Satwa Tandurusa di Aertembaga.
Tempat tersebut bisa dijangkau dengan mudah dari manapun asal terlebih dulu kita harus berada di pusat Kota Bitung.
Jika kamu backpacker sejati dan gak bawa kendaraan pribadi, maka pilihan transportasi yang paling tepat dan selalu standby di pusat kota adalah ojek. Tarifnya bisa dinego mulai Rp 5.000,- atau sesuai kesepakatan dengan bapak ojeknya sendiri, pintar-pintar saja....
Mengenai ojek disana, perlu diingat pula jika harga sudah pasti, alangkah lebih baik jika langsung bayar saja karena menurut pengalaman saya saat itu yang dimintai lagi biaya tambahan 100% dari yang disepakati sesaat setelah sampai di tujuan.
Selain ojek ada juga angkutan umum atau masyarakat sekitar menyebutnya "otto" jurusan Aertembaga yang bisa ditemui di pusat kota dekat pelabuhan yang bisa mengantar sampai ke objek wisata tersebut. Namun karena saat itu bertepatan dengan hari Minggu yang merupakan hari ibadah bagi sebagian besar masyarakat Bitung, sehingga untuk mendapatkan otto agak sulit. Jadilah ojek sebagai pilihan terakhir.
Sepanjang perjalanan menuju suaka margasatwa pemandangannya sangat indah. Jika sudah sampai di puncak bukit lihatlah ke arah Pulau Lembeh, niscaya akan mengingatkan kita pada pulau-pulau yang ada di Raja Ampat. Tapi sayang saat itu cuman sekejap saja melihat pemandangan itu, selain saking terpesonanya sampai-sampai tidak sempat meminta pak ojek untuk berhenti sejenak.
Taman Marga Satwa Tandurusa
Selain sebagai tujuan wisata keluarga dan destinasi yang sangat menarik, kebun binatang mini ini memiliki koleksi hewan-hewan khas tipe peralihan yang mungkin hanya bisa ditemui di beberapa daerah di Sulawesi atau bisa dibilang hewan endemiknya Sulawesi Utara.Taman Suaka Marga Satwa Tandurusa ini ada tepat di pinggir laut sehingga saat kamu mengunjunginya dan masuk lebih dalam, maka akan kita temukan laut yang lebih tepatnya adalah Selat Lembeh. Makin lengkap pemandangannya dengan adanya Pulau Lembeh di seberangnya.
Lokasi yang juga berdekatan dengan Pelabuhan Samudera Kota Bitung membuat view di sekitaran suaka ini dihiasi dengan lalu lalang kapal yang akan berlabuh atau meninggalkan pelabuhan.
Keindahan di Sudut Kota Bitung
replika Eiffel di Paris ada di jalan Kota Bitung |
pabrik semen |
kota religius juga |
bisa juga ke Raja Ampat sebenarnya, tapi ntar ajaa |
+Muflih Fathoniawan sama Doni Irawan ngapain tuh.... |
Taman Marga Satwa Tandurusa
Taman Marga Satwa
Tandurusa ini lokasinya berada di Aertembaga Kota Bitung dan memiliki dasar hukum yaitu SK
Menhut no. 287 11-2007. Keunikan yang dimilikinya adalah koleksi beberapa hewan-hewan khas tipe peralihan
yang sangat menarik untuk dilihat dengan segala tingkah polahnya.
Salah satu hewan yang menjadi alasan saya untuk datang ke tempat ini adalah Tarsius Spectrum atau sebutan lokalnya tangkasi. Binatang lucu itu juga mendapat
predikat primata terkecil di dunia. Hewan itu berhabitat di ranting pepohonan dan
termasuk hewan nokturnal. Sangat menggemari serangga terutama jangkrik.
Selain
Tarsius, terdapat pula Kus-kus Beruang yang merupakan salah satu spesies
kus-kus yang berukuran lebih besar dan bentuk kepalanya mirip beruang madu.
Ada
pula Babi Rusa dengan taring yang menjembul keluar mulutnya. Beberapa spesies
burung-burung khas Sulawesi juga turut menjadi koleksi taman marga satwa ini. Ada juga satwa besar lainnya yang termasuk
hewan ganas seperti ular piton yang berukuran dua kali paha orang dewasa,
buaya, dan juga beberapa jenis primata.
Salah satu hewan yang menjadi alasan saya untuk datang ke tempat ini adalah Tarsius Spectrum atau sebutan lokalnya tangkasi. Binatang lucu itu juga mendapat
predikat primata terkecil di dunia. Hewan itu berhabitat di ranting pepohonan dan
termasuk hewan nokturnal. Sangat menggemari serangga terutama jangkrik.
Selain Tarsius, terdapat pula Kus-kus Beruang yang merupakan salah satu spesies kus-kus yang berukuran lebih besar dan bentuk kepalanya mirip beruang madu.
Ada pula Babi Rusa dengan taring yang menjembul keluar mulutnya. Beberapa spesies burung-burung khas Sulawesi juga turut menjadi koleksi taman marga satwa ini. Ada juga satwa besar lainnya yang termasuk hewan ganas seperti ular piton yang berukuran dua kali paha orang dewasa, buaya, dan juga beberapa jenis primata.
Selain Tarsius, terdapat pula Kus-kus Beruang yang merupakan salah satu spesies kus-kus yang berukuran lebih besar dan bentuk kepalanya mirip beruang madu.
Ada pula Babi Rusa dengan taring yang menjembul keluar mulutnya. Beberapa spesies burung-burung khas Sulawesi juga turut menjadi koleksi taman marga satwa ini. Ada juga satwa besar lainnya yang termasuk hewan ganas seperti ular piton yang berukuran dua kali paha orang dewasa, buaya, dan juga beberapa jenis primata.
Berikut Galeri Hewan-hewan Eksotis yang ada di T.M.S. Tandurusa......
Kus-Kus Beruang gerakannya sangat lambat tapi aktif |
Tarsius nangkring di atas pohon |
narsis bgt kan yak...... |
monyet ekor hitam Sulawesi |
Musang Sulawesi |
siang-siang tudurnya nggerombol gitu |
taring Babi Rusa termodifikasi menjembul keluar |
Kasuari |
Rangkong |
burung bermahkota |
mau minum dulu ahhhh....... |
Buayaaaaa |
Phyton Reticulatus |
pantai dekat kandang buaya....... |
kalo ini sapinya +Muflih Fathoniawan yang digembalakan di jalan dekat suaka |
Oleh
karena itu jika kamu sedang travelling atau backpacking ke Manado atau kota lain di
Sulawesi Utara, alangkah baiknya jika kamu mengunjungi Taman Marga
Satwa Tandurusa di Aertembaga Kota Bitung yang sangat mudah
dijangkau tersebut.
Tidak akan menyesal deh pokoknya, karena hewan-hewan yang ada disana merupakan hewan-hewan tipe peralihan yang tak bisa sembarangan ditemui di tempat lain.
Tidak akan menyesal deh pokoknya, karena hewan-hewan yang ada disana merupakan hewan-hewan tipe peralihan yang tak bisa sembarangan ditemui di tempat lain.
Hmmmm...aku lahir di Bitung tapi tidak ingat seperti apa Bitung itu, suatu saat pasti ke tanah kelahiran..
BalasHapusThks for sharing..
Hapuswah ternyata lahir di Bitung...
langsung pindah ya mbak, kok sampe uda ga inget lg bgmn kota kelahiran sendiri... hehe
Keren bgt, tapi sayang sy jg blm sempet ke Pulau Lembeh di seberang Bitung, terasa kurang lengkap...
iya, semoga suatu hari bisa balik ke Bitung mbak... "-"