Nama Rinjani sudah menggema lama di telinga saya. Banyak yang mempredikatkan gunung tersebut sebagai gunung terindah di Indonesia. Pantas saja lah, gunung yang juga menjadi gunung berapi yang tertinggi kedua di Indonesia itu punya banyak keistimewaan. Mulai dari keindahan savana Sembalun yang dimilikinya yang selalu saja membuat mata terpesona, disamping itu sejarah panjangnya hingga terbentuklah Danau Segara Anak yang begitu cantik di kalderanya, sampai cerita-cerita unik tentang keramahan porter-porter Rinjani yang jago masak dan punya langkah seperti kuda serta kekuatan seperti unta. Semua bakal dibahas secara tuntas dalam catatan perjalanan ini berdasarkan fakta dan pengalaman yang telah saya dapatkan setelah akhirnya kesampaian juga mendaki gunung dengan sejuta pesona itu.
savana Sembalun |
Butuh waktu yang tak sebentar untuk merealisasikan keinginan untuk mendaki Rinjani. Perlu nentuin waktu yang selain ngepasin sama kerjaan, juga nyari yang bener-bener tepat jangan sampai sudah sampai sana ternyata cuaca malah lagi nggak besahabat. Hal lain yang perlu persiapkan matang yaitu fisik, sebab dengar-dengar treknya ada yang namanya bukit penyesalan yang bikin kaki gempor karena dibikin nggak sampai-sampai olehnya. Karena tempat dimana gunung itu berdiri jauh dari homebase makanya perlu beli tiket pesawat jauh-jauh hari biar dapet promo, dan yang penting siapin duit agak lumayan banyak siapa tahu pas di Lombok khilaf mau beli apa-apa. Banyak yang perlu dipersiapkan pokonya. Dihitung-hitung dari awal pengen kesana sampai keinginan itu kesampaian perlu 3 tahun lamanya. Pas ada waktu, nggak ada duit. Pas sudah ada duit, giliran waktunya yang susah banget dicari.
Akhirnya di awal Mei 2015 ini saya bersama 7 teman berhasil merencanakan satu trip panjang ke Lombok dengan target utama adalah Mendaki Gunung Rinjani.Pernah juga ngeposting satu ajakan semacam Open Trip di blog ini, ternyata yang daftar temen-temen deket juga. Ada sih yang sempet daftar dari sebagian penjuru Indonesia namun cancel semua dengan berbagai macam alasan yang sebenarnya
Perjalanan itu sudah saya nanti-nantikan sejak lama. Semua tentunya bakal dipersiapkan secara matang demi long trip itu. Mulai dari susun jadwal sampai pemanasan mendaki Rinjani dengan nanjak Gunung Bawakaraeng seminggu sebelum keberangkatan. Sempat juga nyari kenalan orang Lombok asli biar ntar bisa jadi guide waktu disana. Dapat juga orang yang dicari berkat bantuan instagram. Boleh juga kalau teman-teman mau follow akun IG @ardiyanta, disitu banyak foto-foto rekaman perjalanan ke tempat-tempat yang pernah saya datangi termasuk selama trip ke Lombok hehe.
Oke kita mulai saja cerita perjalanan ke Pulau Lombok start from Pendakian Ceria Gunung Rinjani.
Dari info yang saya dapat, Gunung Rinjani dulunya sempat memiliki ketinggian ±5.000 mdpl pada masa Pleistosen. Oiya, Rinjani punya nama purba Gunung Samalas. Jenjang selanjutnya di masa yang sama terjadi erupsi dasyat yang pertama. Di jenjang ketiga mulai terbentuklah kaldera 7x6 km berbentuk elips akibat letusan paroksisma sekitar abad ke-13 berdasarkan data baru oleh Akira Takada dan Frank Lavigne. Jenjang keempat terbentuklah kerucut Rinjani muda di sisi timur kaldera diikuti letusan di abad ke-13. Hingga akhirnya di jenjang ke-5 kaldera tersebut terisi air dan terciptalah danau Segara Anak yang bisa kita nikmati keindahannya saat ini. Selain danau berwarna hijau tosca itu, terbentuk pula anak gunung Rinjani yang masih memperlihatkan aktifitas kegunungapiannya. Namanya Gunung Baru Jari yang bisa kita lihat dengan sangat jelas jika kita sudah berada di tepian Danau Segara Anak mau pun di Puncak Rinjani yang punya ketinggian 3.726 mdpl itu. Gunung Baru Jari tersebut punya elevasi 2.376 mdpl dan konon bisa jadi makin tinggi karena aktifitas vulkaniknya. Selain Gunung Barujari, aktifitas Rinjani juga menciptakan satu kerucut baru yang dinamakan Gunung Rombongan setinggi 2.110 mdpl. Kemunculannya diawali dengan gempa yang setara dengan 273,8 kali bom atom. Gempa itu disusul dengan kepulan asap dan hujan abu selama 7 hari pada tanggal 23-30 Desember 1944.
Tuh kan dari sejarahnya saja sangat menarik buat dibahas. Butuh proses yang lama banget sampai akhirnya bisa jadi Rinjani yang saat ini. Luar biasa...!!!
Realisasi pendakian tak jauh berbeda dengan yang telah direncanakan meski ada satu dua poin yang meleset dari rencana. Dari awal saya kepengen dalam sekali mendaki diusahakan lewat jalur naik dan turun yang berbeda. Karena itu dipilihlah jalur yang sudah sangat mainstream yaitu naik lewat Sembalun dan Turun lewat Senaru. Jalur lain disamping jalur yang paling sering dilewati tersebut dikabarkan sangat ekstrim dan konon saking ekstrimnya pernah memakan korban, contohnya jalur Timbanuh. Makanya kami pilih saja jalur Sembalun & Senaru, selain aman tentunya bisa menjadi pengalaman seru bertemu rombongan lain dari berbagai penjuru dunia di sepanjang jalurnya. Kita juga bisa menguji kemampuan Bahasa Inggris kita disitu loh, ajak ngobrol aja bule-bule yang berseliweran disana.
Kami tiba di basecamp Sembalun menjelang tengah malam setelah perjalanan selama 2 jam dari bandara. Soal transport kami sudah pesan jauh-jauh hari jadi tinggal beragkat saja pokonya. Sampai di Sembalun kami segera menemui porter yang sudah menunggu disana. Lagi-lagi kami mem-booking porter jauh hari sebelumnya. Begitu ketemu kami langsung diajak ke sebuah rumah yang biasa dipakai untuk singgah sebelum mendaki.
pemandangan di awal pendakian |
Hari kedua di Lombok adalah hari kami mulai mendaki. Pendakian kami bakal ditemani dua porter yang sepertinya sudah punya chemistri satu sama lain, mereka adalah Viki dan Jali. Seperti saudara kembar, namun yang satu tinggi yang satu agak kecil. Pagi itu kami semua mengepak ulang bawaan kami. Semua yang berat-berat kami berikan porter. Beruntung banget karena ada porter, pendakian kali itu mungkin menjadi pendakian dengan beban bawaan yang paling ringan. Semua itu berkat porter. Terimakasih porter...!!!
Satu kesalahan kami yaitu nggak bawa bahan makanan yang enak-enak. Kebiasaan saat jadi mahasiswa masih terbawa sampai sekarang. Logistik yang kami perbanyak malah mie instan. Porter Rinjani layaknya profesi-profesi yang sudah umum, mereka sudah melalui sederetan pelatihan-pelatihan dan bahkan seleksi alam. Selain fisik dan kecepatan mendaki yang sudah tidak diragukan lagi, ternyata kemampuan mereka mengolah bahan masakan nggak bisa dipandang sebelah mata. Mereka jago masak. Nah, itulah salah satu yang kami sesalkan saat mendaki Rinjani kenapa nggak bawa bahan makanan yang sedikit lebih tinggi levelnya ketimbang mie instan.
Kami saat itu berdelapan menggunakan dua porter. Cukup lah untuk meringankan beban bawaan. Saat mendaki kami cukup membawa 1 botol besar air mineral beserta makanan ringan buat di perjalanan saja, logistik selebihnya kami serahkan pada porter.
Desa Sembalun, puncak masih jauh pake bangggettttt |
Pagi itu sebelum mendaki kami sempatkan mengisi perut dulu di warung makan dekat pos lapor, namanya warung “Kedai Bambu”. Sesuai namanya, tempatnya berdinding dan bertiang bambu-bambu serta beratap seperti alang-alang kering gitu, rasanya lumayan dan harganya terjangkau, bukan harga tempat wisata lah. Bantu promosi bapaknya hehehe. Selesainya kami langsung menuju pos registrasi yang letaknya di gedung kemenhut dekat gerbang pendakian Sembalun. Perijinan nggak pake ribet harus bawa ini itu, yang penting pendaki menaati aturan yang ada saja. Retribusi pendakian per orangnya juga nggak memberatkan.
Kata porter, kami nanti mendakinya nggak lewat gerbang pendakian dekat pos registrasi tadi soalnya jauh. Kami ditunjukkan jalan potongnya. Okelah kami ngikut saja kata porter. Berjalan dulu menyusuri jalan aspal Sembalun hingga sampai di satu tikungan kami ambil lurus saja mengikuti jalan berbatu mengarah ke savana Sembalun yang membentang luas persis seperti yang saya lihat di internet. Kami dibilang beruntung sama Bang Viki, karena beberapa hari sebelumnya cuaca kurang cerah. Namun pagi itu langit biru mengawali pendakian hari pertama kami tanpa awan sedikitpun. Dengan cuaca seperti itu kayaknya pendakian itu bakal jadi perjalanan yang super panas. Bisa dibayangkan berjalan di hamparan sabana yang luas dengan langit yang tak berawan ditambah jarangnya pepohonan yang bisa dijadikan tempat berteduh, pastinya keringat bakal bercucuran. Namun entah kenapa panas seterik pagi menjelang siang itu tak seberapa saya rasakan. Mungkin karena memang itu adalah pendakian yang sudah saya impikan sejak lama jadi panasnya terik matahari sudah tidak dihiraukan lagi.
Dari basecamp Sembalun sampai Pos 1 perlu waktu 3,5 jam berjalan santai. Nggak perlu buru-buru yang penting konstan saja dan kalau capek ya istirahat. Pokonya nikmati saja pendakian impian itu. Cuaca lagi panas-panasnya, tempat neduh cuman di pos saja. Istirahat di Pos 1 sejenak sambil lihat bule-bule lewat. Pesona Rinjani sudah mendunia memang. Tak heran banyak orang dari seluruh penjuru rela jauh-jauh ke Lombok buat merasakan serpihan surga itu.
Sehelter Pos 1, panas bukan main |
Lanjut lagi berjalan di tengah savana indah nan panas menuju Pos 2. Akhirnya, 40 menit dari Pos 1 kami tiba di Pos 2. Kami bakal makan siang disitu sekaligus istirahat dan sholat. Banyak banget yang singgah di pos tersebut karena tempatnya memang teduh.
Cukup lama kami berada di Pos 2, sekitar dua jam. Setelah itu baru lanjut lagi.Sebenarnya pelawangan Sembalun lengkap dengan tenda-tenda pendaki sudah terlihat sedari kami mulai mendaki tadi, namun sudah selama itu mendaki belum sampai-sampai juga. Efek luasnya savana Sembalun sepertinya membuat semua yang jauh jadi terlihat dekat. Awan teduh sesekali bergerak menghiasi langit di atas kepala kami. Megahnya puncak Rinjani masih tetap terlihat secara jelas mengiringi setapak demi setapak langkah kecil kami mendekatinya.
seorang porter di trek bukit penyesalan |
Jam 15.00 tepat kami tiba di Pos 3 Rinjani, itu berarti jaraknya dengan pos sebelumnya sejauh 1 jam 15 menit perjalanan. Nah, selepas pos itu barulah trek menanjak kita jumpai dan welcome to Bukit Penyesalan. Hahaha, jalur ini yang sudah kami tunggu-tunggu. Sudah hits banget pokoknya. Kurang lebih sembilan bukit harus kita lewati dulu sebelum sampai di Pelawangan Sembalun, tempat camp malam pertama di Gunung Rinjani. Saat melewati bukit penyesalan kita akan merasakan sensasi “nggak habis-habis”. Sampai di atas bukit yang pertama, eh bukit kedua sudah menyapa di depan mata. Habis bukit kedua, eh ternyata masih ada bukit berikutnya dan seterusnya sampai menyesal deh pokonya. Tapi itu hanya menyesal sementara, selebihnya itu kami anggap warna-warni pendakian Rinjani saja. Pemandangan super keren bakal memanjakan mata kita ditengah rasa capek yang melanda. Saat mendaki bukit penyesalan, balik badan lah dan lihat apa yang bisa kau lihat niscaya kamu bakal terkagum-kagum. Pandangan mata sangat tak terbatas. Kita bisa melihat daratan hingga lautan yang mengitari Pulau Lombok.
sampai di Pelawangan Sembalun, alhamdulillah |
Terhitung selama 2 jam yang diperlukan untuk melewati bukit penyesalan. Karena bukit penyesalan pula kami jadi terpisah-pisah. Saya jam 17.15 sudah sampai di plawangan Sembalun, namun yang lain belumnongol-nongol juga. Menunggu anggota yang lain cukup lama disitu. Akhirnya satu per satu mulai berdatangan termasuk dua porter kami. Begitu sampai di pelawangan rasanya sudah seperti sampai di puncak. Perjuangannya sudah hampir sepadan deh. Rasa lelah setelah melewati bukit penyesalan terbayarkan dengan pemandangan keren disana. Beruntungnya kami sudah sampai di pelawangan sebelum matahari terbenam. Namun penampakan Danau Segara Anak yang seharusnya sudah bisa terlihat dari pelawangan masih dirahasiakan oleh awan yang menutupinya. Biarlah keindahannya menjadi kejutan untuk kami esok hari.
Akhirnya kami bisa beristirahat setelah seharian mendaki. Nyenyak banget tidur dalam tenda malam itu. Nggak perlu ngeset alarm karena porter secara otomatis akan membangunkan kami tengah malam nanti untuk persiapan summit attack. Kami dibangunkan pukul setengah satu dini hari. Sambil kucek-kucek mata ternyata dua porter itu sudah asik dengan wajan dan kompor. Taraaaa, tiba-tiba saja makanan sudah siap. Sebelum muncak kami isi perut dulu. Di pendakian menuju Puncak Anjani itu kami tak lagi ditemani porter, karena memang diluar dari biaya porter untuk mengantar ke puncak. Kalau mau diantar juga pas muncaknya, dari awal bilang saja kalau minta diporterin pas ke puncaknya.
Kami berjalan pagi itu sepertinya menjadi rombongan yang paling pagi. Jam 01.00 dini hari kami sudah mulai berjalan menuju puncak. Enaknya jadi rombongan yang paling depan bisa jalan santai tanpa kena pasir-pasir yang beterbangan karena langkah orang-orang yang jalan di depan kita.
Karena berjalanan tanpa panduan porter, kami harus berusaha mencari jalur yang benar untuk menuju puncaknya. Tapi santai, seperti jalur gunung-gunung yang lain saat mendekati puncak, sudah sangat jelas karena cuma ada satu jalur saja yang mengarah ke puncak.
jalur menuju Puncak Anjani, *foto diambil saat saya sudah sampai puncak |
Dibandingkan Semeru, jalur pasir menuju Puncak Rinjani lebih banyak landainya, namun lebih sempit. Meski nggak securam menuju Mahameru, rasa capeknya sama saja kayaknya. Ada efek mrosot-mrosotnya juga. Beda dengan Semeru, jalur tersebut lebih banyak didominasi kerikil dan kerakal, komposisi pasinya sedikit. Mengenai panjangnya sih saya kira sama-sama jauhnya dengan gunung tertinggi di Jawa itu. Sampai di tengah-tengah jalur berpasir rombongan kami mulai diselip bule-bule yang kalau jalan langkahnya gede-gede banget. Padahal tadi kami rasa rombongan di belakang kami masih sangat jauh.
Setelah melalui perjuangan melawan ngantuk, dingin, capek, debu pasir, dan juga jalur pendakian yang tipis kanan kiri jurang. Akhirnya tepat sebelum sunrise kami berhasil menginjakkan tanah tertinggi Kepulauan Nusa Tenggara itu. Agak di bawahnya dikit sih sebenarnya karena pagi itu Puncak Rinjani udah penuh banget pendaki. Luas dataran di puncak gak luas-luas banget, malah itungannya sempit menurutku. Jadinya kami standby di dataran yang agak rendah dikit dari puncak. Sembari menunggu mentari terbit, kami sholat subuh dulu. Itu menjadi salah satu subuh yang istimewa. Subuh yang dinaungi Puncak Rinjani dan berhadapan dengan Danau Segara Anakan. Paradiso...!!!
Cerita pendakian di hari kedua sampai hari keempat selengkapnya bisa dibaca disini...
sampai di puncak dgn timing yang pas |
Puncak Rinjani 3.726 mdpl, rame banget |
Setelah melalui perjuangan melawan ngantuk, dingin, capek, debu pasir, dan juga jalur pendakian yang tipis kanan kiri jurang. Akhirnya tepat sebelum sunrise kami berhasil menginjakkan tanah tertinggi Kepulauan Nusa Tenggara itu. Agak di bawahnya dikit sih sebenarnya karena pagi itu Puncak Rinjani udah penuh banget pendaki. Luas dataran di puncak gak luas-luas banget, malah itungannya sempit menurutku. Jadinya kami standby di dataran yang agak rendah dikit dari puncak. Sembari menunggu mentari terbit, kami sholat subuh dulu. Itu menjadi salah satu subuh yang istimewa. Subuh yang dinaungi Puncak Rinjani dan berhadapan dengan Danau Segara Anakan. Paradiso...!!!
My Trip My Adventure |
Cerita pendakian di hari kedua sampai hari keempat selengkapnya bisa dibaca disini...
Ah rinjani terlalu melelahkan tapi pingin banget hua hua hua
BalasHapusCuman aku terpesona ana foto cover blog nya yaitu pantai semeti, mau lah aku diajak kesana :-)
biar nggak terlalu melelahkan sewa porter yg banyak om Cum...
HapusBisa juga pake jasa gendong kok, tapi sama Mbah Surip tak gendong kemanamana...
Oiya, Pantai Semeti emang mempesona om makanya sengaja dipajang disitu hihihi
Kalo sewa porter udah pasti itu, aku aja kmrn ke ranu kumbolo ber 7 dan sewa porter nya 4 orang haha
Hapusbagus foto2nya
BalasHapusTrimakasih... :D
Hapussalam kenal bang
BalasHapusSama" RTC....
Hapusmas..sumber air ada di pos berapa saja? rutenya apakah banyak cabangnya?
BalasHapusmending saranku sewa porter saja mbak, lebih enak n jadi bisa lebih menikmati pendakian... porter ntar bakal masakin n nunjukin dimana spot2 penting gunung Rinjani termasuk mata airnya
Hapusiya,,terimakasih mas ardiyanta atas sarannya :)
BalasHapusPermisi ma ardi, saya boleh minta CP dan tarif porter yg mas gunakan ? Trimakasih
BalasHapusBisa lewat message FB mas,
HapusMas bolehbminta pin/nopenya...
BalasHapusButuh info.buat ksana oktober nanti.
Sy kirim lwt email yaa... Apa alamatny?
HapusCesctaufik@gmail.com
HapusIni cpku mas.
Hapus085746526003/57730264
Cek email mas...
HapusMantab.
HapusTinggal konfirmasi
Boleh minta cp porternya ? Sofizaini@gmail.com thx be4
HapusMas boleh minta cp mas ardi dan porternya... mw tany2 nih
BalasHapusBoleh2... Sy kirim lwt email yaa
Hapusmas biaya porter brpa ya? makasih sebelumnya
BalasHapuswaktu saya mendaki itu satu orang porter minta Rp 175.000,- tapi katanya dlm waktu dekat mau naik lg mas...
HapusHay mas Ardi.. Aku mau tanya soal porter sebelum mendaki bisa dipesan or dihubungi lewat mana ya? Saat ke rinjani banyak sampah spt yg sdg marak diperbincangkan skrg tidak? Thank you. Ini email saya nikenindahpr@gmail.com saya butuh sekali jawabannya.
BalasHapusCek email yaaa....
HapusIya emang sampah Rinjani makin memprihatinkan....
Tetap jaga lingkungan yaa...!!!
Mas boleh minta CP nya mas ardi ?? Mau nanya2, november rencana nanjak ke sana.
BalasHapusEmailku chaterinesisca@yahoo.com. makasih mas
BalasHapusSent yaak
Hapusmas ardi, boleh minta nomor teleponnya? saya rino. bulan ini saya akan naik ke rinjani. saya mau tanya2 boleh ya mas? email saya : rinoargata@gmail.com
HapusSent ya
HapusBlm masuk mas emailnya ?? Need more info plis ...
BalasHapusUda ku kirim ulang yak... Cek lg
Hapusminta cp nya dong mas ardi..sama cp porternya
BalasHapusthanks....
salam lestari..
Apa emailnya
Hapusrfirmansyah95@gmail.com
BalasHapusmaaf ,as ardi..hehe
Bang minta CP porter donk.
BalasHapusdonynamaku@gmail.com
Thanks
cek email yaa
Hapusmas bisa minta CP nya sekalian CP porternya, email saya muhtaufik07@gmail.com? makasih mas.
BalasHapusCek email ya
Hapusmas ane minta cp porternya yaaa
BalasHapusemail ane
sudian29@gmail.com
thx ya
Cek email yak
HapusMas, bisa minta contact porternya? InsyaAllah minggu depan mau jalan ke rinjani.
BalasHapusThx
Emailnya
HapusMas ada Contact person ELF untuk menuju ke sembalun ngak...??
BalasHapusEmailnya
HapusKang, akses menuju sembalun bisanya dari mana saja dan naik kendaraan apa? Ada cp nya? Sekalian minta cp cp orang yg dibutuhkan. Email : bayupamungkas.pw@gmail.com
BalasHapusSuwun
sent mas
HapusSofizaini@gmail.com
HapusMantap kisahnya mas, ini blog perjalanan2 saya jg mas di manusialembah.blosspot.com.. :D
BalasHapusAiiiihhh... Mantap sekali Bung Ardi. Jadi pingin ke sana dan membuat cerita perjalanan seperti ini deh... :D
BalasHapusThank's for share your story Bro. :D
pagi mas Ardi, boleh minta no hp guide nya dong soalnya bulan mei kayanya mau kesana nih. ini email saya: lintangrandy@gmail.com
BalasHapusterima kasih mas
Mas, tolong minta contact mas sama contact porternya ya mas, saya mau tanya tanya tentang berbagai hal kirim email ke elangpw@outlook.com
BalasHapussent ya semua....
BalasHapusHalo selamat malam mas,
BalasHapusSaya burhan dari surabaya, boleh bagi informasi porter, homestay dan tranport antar jemput tidak?
Ini email saya, burhanudnsya@gmail.com
Thx mas, salam lestari😊
cek email mas
Hapuskeren mas ceritanya view disana juga keren ya, kebetulan Rinjani bakal jadi destinasi saya selanjutnya nih mas, boleh minta catatan estimasi biaya sama kontak porter, ranger atau warga disana gitu mas ? mail: mhmaddashusein69@gmail.com
BalasHapuswahh keren banget mas sayang punya rencana kesana , saya boleh minta CP dan tarif porter yg mas gunakan ? Trimakasih
BalasHapusMuhammadgilangramadhan10@gmail.com
wahh keren banget mas sayang punya rencana kesana , saya boleh minta CP dan tarif porter yg mas gunakan ? Trimakasih
BalasHapusalie.oebeth@gmail.com
Sent yaaa semua
BalasHapusKeren mas ceritanya....bs minta CP porter dan tarifnya..pengen kesana...tks ya
BalasHapusEmail : erwin.hartomi@yahoo.com
Halo mas ardy,
BalasHapusmas, saya juga mau dong minta contact person porternya .. tolong d kirim k dianfebrianadian@gmail.com ..
Kalo ada info tentang transport & penginapan, minta juga ya mashehe
makasih mas, d tunggu yaaa ☺☺
Kanda bisa bagi cpnya sama cp porternya. Tmpt2 yg sdh di datangi di lombok bserta biaya transport dan cpnya klo ada kanda soal mau tau hrga update 2015 dekt2, mksih sbelumnya kanda... Email saya haidil.fitrah@ymail.com
BalasHapussent ya semuaaa.... thanks
BalasHapusSelamat mas bisa menikmati keindahan rinjani, mau juga mas cp porter dan yg lain2 utk memudahkan selama disana, email saya treesuryono@gmail.com trimakasih
BalasHapusKami pendaki pemula dari banjarmasin,belum pernah naik gunung kaya rinjani. Rencana nanjak gunung bulan Mei 2016, bila mas berkenan mohon info cp porter dan guidenya sekalian perkiraan biayanya (star di bandara lombok), bisa kirim via email : achmadmiswan@gmail.com
BalasHapusterima kasih... salam
Salam kenal mas miswan, saya mei juga mau ke rinjani tanggal 4 baru start, mas miswan tanggal berapa ?
HapusSalam kenal mas miswan, saya mei juga mau ke rinjani tanggal 4 baru start, mas miswan tanggal berapa ?
HapusHalo bro boleh minta kontak mobil dan porter untuk di rinjani? Handarbeni.irfan@gmail.com
BalasHapusSalam kenal mas... mas saya mohon di info cp porternya donk k anceikenatasia@gmail.com mksih...
BalasHapussent ya semuaaa, thanks...
BalasHapusMas Ardi...salam kenal..makasih banget artikelnya sangat berguna...boleh tolong informasi soal porter dan konteknya...sy rencana ke Rinjani tgl 2 Juni sudah start..email sy : fangpooh_id@yahoo.com
HapusMakasih sebelumnya..
Mei
Bang bisa minta kontak porter sama kontak mobilnya? Bisa kirim ke mridwan.muhammad@yahoo.com
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMalam mas Ardi, boleh minta info transport dari bandara dan porter nya. Ke email asin_khebot@yahoo.com makasih sebelumnya mas.
BalasHapusHalo Mas Ardi, boleh minta info kontak mobil, porter, penginapan dan biayanya? Thanks
BalasHapusEmailnya mirna.silalahi@gmail.com
Salam kenal mas ardi, minta info transport sama biayanya. Thanks
BalasHapusemail: addji007@gmail.com
mas ardi, minta CP transport dari bandara ke sembalun dong dan juga CP porter yang agan pakai
BalasHapusini emailnya mas adastariana@gmail.com
BalasHapusBang boleh minta cp porter sembalun
BalasHapusIni email saya lmunawarr@gmail.com
Bang, itu kayaknya ada kekeliruan deh di keterangan foto, di sana tertulis 3676 mdpl, harusnya 3726 mdpl kan ...
BalasHapusOiyaa... Makasih koreksinya
HapusMas boleh minta cpnya? Bulan mei rencana mau ke rinjani nih
BalasHapusIni email saya fuunndye@gmail.com
HapusSalam mas Ardi. Saya Renny. Tanggal 2 mei 2016, saya mau menikmati Karya Tuhan, Rinjani. Mohon di emailkan ke saya mengenai biaya transport dari lombok ke sembalun dan kembali ke lombok, biaya porter, biaya lain lain untuk kebutuhan selama di rinjani (bukan logistik) dan CP porter serta transportasinya ( ala backpacker) Mohon di emailkan ke : renny.prasetianyjogja@gmail.com
BalasHapusAtas bantuannya, saya ucapkan matur thankyou
Salam lestari
Salam mas Ardi. Saya Renny. Tanggal 2 mei 2016, saya mau menikmati Karya Tuhan, Rinjani. Mohon di emailkan ke saya mengenai biaya transport dari lombok ke sembalun dan kembali ke lombok, biaya porter, biaya lain lain untuk kebutuhan selama di rinjani (bukan logistik) dan CP porter serta transportasinya ( ala backpacker) Mohon di emailkan ke : renny.prasetianyjogja@gmail.com
BalasHapusAtas bantuannya, saya ucapkan matur thankyou
Salam lestari
Salam kenal Mas Ardi, boleh diinfokan CP utk porter di Rinjani?
BalasHapusMohon dikirimkan info CP-nya ke email saya ya mas,
diana.pratiwi21@gmail.com
Terima kasih mas.
Mas minta info porter dan angkutan ke
BalasHapusSembalun dong kl Dr Bandara, terima kasih. eko_skhw@yahoo.co.id
Mas minta info porter dan angkutan ke
BalasHapusSembalun dong kl Dr Bandara, terima kasih. eko_skhw@yahoo.co.id
Temen2..sy lg nyari porter nih utk ke rinjani via sembalun,barangkali ada info tolong di email ya..
BalasHapusWawanbrf@gmail.com
Mas salam kenal aku Reza dari Yogyakarta
BalasHapusBoleh minta info seputar pendakian Gunung Rinjani?
Japri via email ya mas rezaannta@gmail.com
Terimakasih sebelumnya. Salam lestari!
Mas minta info kontak porter dan transport yang bisa dihubungi tolong email ke anggak1406@gmail.com Terimakasih sebelumnya
BalasHapusMas minta no porter ya,,, tlg email ke ketutsumayana@yahoo.com
BalasHapusThax ya
kalau pendakian rinjani yang melewati beberapa air terjun lewat jalur mana broo ?
BalasHapusitu air terjun Panimbungan lewat jalur pendakian Torean, jalurnya sangat ekstrim dan juga tidak resmi (kayaknya nggak resmi sih saya dengar, bisa dikonfirm ulang dengan yg lebih tau....)
Hapussaya sudah pernah ke rinjani 2 tahun yang lalu, tapi ga pake porter dan lumayan juga 4 hari bawa kerir trus, ninggal tenda tanpa penjagaan akhirnya dikoyak monyet :(
BalasHapussekarang saya mau kesana lagi mas, tapi mau pake porter. boleh minta info CP nya ga mas, berapa biaya nya per hari, trus soal klo kita mau masak dll nya kita yang bawa atau mereka yang beliin ? makasih banyak mas.
Bisa minta emailnya mas, sy kirim email sj
Hapusghaisandioktrianda@gmail.com makasih mas
BalasHapusbang, minta info transport rinjani dari lembar ke sembalun ya. minta tolong kirim via email ya harlindo.united@gmail.com
BalasHapusDear mas ardi,
BalasHapus2 minggu lagi saya ada trip ke rinjani
Boleh minta cp porter nya, bisa kirim ke jarot0708@gmail.com. makasih loh mas
Salam.
mas ardi, minta CP transport dari bandara ke sembalun dan CP porter
BalasHapusini emailsaya ibnufatah24@gmail.com
Terimakasih
Salah satu gunung dengan pemdangan puncak yang sangat indah, namun untuk menuju puncak harus di lewati dengan pengorbanan, apalagi harus melewati 7 bukit penyesalan, sukses bikin dengkul gemeteran hehe
BalasHapusIngin rasanya menapaki kembali jalur Rinjani :)
Samaaa. Momen saat2 itu emang ngangenin
HapusEmail sent semua yah guys, thanks...
BalasHapusmas mnta nomer porternya dong mau tau info nih
BalasHapushapidariansyahryan@gmail.com
mas minta info cp sewa mobil dan porter sembalun nya. email saya hendragunadi@gmail.com terima kasih.
BalasHapusMas Ardi,
BalasHapusblognya keren, keep it up!!
nanti saya bulan juli mau naik ke rinjani, untuk persiapan, boleh minta info transport dan porter?
email: handri.chia@gmail.com
terima kasih mas.
mas , maaf boleh minta kontak porternya :)
BalasHapusbayu1809@gmail.com
HapusSalam kenal om ardi..
BalasHapusBoleh minta kontak porter dan biayanya kah?
mrs.pufa@gmail.com
Makasih banyak om.
Ms kirikin cp porternya yo
BalasHapusatokamrullah78@gmail.com
wah membantu skali blog nya, jd smngat ngrencanain trip ke rinjani nya. hhe
BalasHapusmau jg dong cp porternya mas, email saya riezafebianti@gmail.com
makasih byk ya mas
Bs minta cp n tarif porternya ya mas ardi? Tolong kirim ke email saya dwijendrasulastra@gmail.com
BalasHapusGilak Keren banget foto nya gan . timing nya pas banget
BalasHapusDari dlu sampai sekarang belum pernah kesana . ayo yang berminat ngajak di tunggu . Hhehe
BalasHapusSaya berencana akan naik rinjani tahun ini. Bisa minta cp nya ya diemail ke diana.silvanaa@gmail.com terima kasih
BalasHapus