Pendakian ke Gunung Gede ini adalah rangkaian
perjalanan ke Bogor dan juga merupakan lanjutan dari perjalanan yang sudah saya
ceritakan di postingan sebelumnya yaitu pendakian ke satu gunung kecil tapi
punya medan yang ekstrim dan yang tak boleh dilupakan adalah view-nya yang instagramable, yang tak
lain dan tak bukan ialah Gunung Batu Jonggol. Jadi ceritanya setelah mendaki
Gunung Batu itu saya langsung menuju ke Cipanas sebagai meeting point dengan teman-teman se-open trip yang lain. Yap, karena saya gak mau repot-repot bawa
tenda dan segala prlengkapannya apalagi semua alat gunung saya terparkir di
kosan yang ada di Sulawesi Barat sana, saya memutuskan ikut open trip pendakian
ke Gunung Gede punya wisatagunung.com. Konon penyedia trip ini yang paling recommended diantara yang lainnya. Saya
pun penasaran gimana cara service
mereka, siapa tahu bisa jadi media buat saya kalau suatu hari bikin open trip. Pernah sih bikin open trip ke Rinjani di Mei 2015 lalu,
cukup berhasil dengan peserta yang join
sekitar 10 orang yang kesemuanya temen kuliah sendiri hahaha. But, that's not
too bad. Open trip ke Rinjani itu
sukses dan semua pun senang yeahhh.
Hari itu kami turun dari puncak Gunung Batu sekitar jam
3 sore dan sampai di bawah sekitar jam 4 kurang dikit. Kami gak langsung cabut tapi mau isi perut
dulu di warung di sekitar tempat parkir. Abis itu baru kami siap lanjut naik
turun, nikung kanan nikung kiri di jalanan untuk kembali ke Bogor. Tapi jalan
yang kami lewati nggak sama dengan yang kami lewati pas datang tadi. Pulangnya
kami lewat jalan yang banyak sekali penunjuk arah ke beberapa curug. Banyak
banget curug yang kami lewati, termasuk Leuwi Hejo dan sebagainya. Tembusnya
pun langsung Sentul.
Menuju Basecamp Pendakian Gunung Gede via Gunung Putri
Sebelum ke Cipanas, saya leyeh-leyeh bentar di kosan
Lesman sambil nunggu malem hari. Saran dia sih saya berangkat ke Cipanas
sekitar jam 8 lebih saja. Bus ke Cipanas via Puncak Bogor bisa naik dari
Citeureup, deket kosannya. Saya pun ngikut aja sarannya, belum cari-cari info
juga soalnya.
Pendakian ke Gunung Gede di mulai esok harinya mulai
jam 6 start dari basecamp rumah warga di Gunung Putri. Sedangkan saja jam 11
sudah nyampe di depan Pasar Cipanas, masih sendiri dan belum ada anggota
rombongan lainnya yang datang. Yaiyalah masih kepagian sampai disitu jam
segituan. Yaudah saya pun nunggu sambil tiduran ngemper di depan alfam*rt.
Sampai beberapa jam kemudian dan saya lihat jam di HP ternyata sudah berganti
hari, akhirnya satu per satu peserta open trip datang. Setelah kumpul semua
kami pun dinaikkan ke angkot-angkot yang telah panitia sediakan untuk menuju
rumah salah satu penduduk yang dijadikan basecamp di Gunung Putri.
Ada beberapa jalur untuk bisa sampai ke puncak gunung dengan ketinggian 2.958 mdpl itu, diantaranya yaitu Cibodas, Gunung Putri, dan Salabintana. Tapi untuk kali
ini dipilihlah jalur pendakian Gunung Putri yang masuk wilayah Kab. Cianjur.
Ketiga jalur pendakian resmi itu pun punya
karakteristik sendiri-sendiri, berdasar info yang saya dapat kalau jalur
Cibodas itu lebih ramai karena banyak tempat wisata yang bakal dilewati,
seperti misalnya Taman Wisata Cibodas, ada air terjun Cibeureum, ada air panas
juga, dan masih banyak lagi. Namun trek pendakian agak lebih jauh jaraknya dan
lebih padat pendaki jika memang sedang peak
season. Sedang jalur Gunung Putri biasanya dipakai sebagai alternatif jalur
pendakian yang dipilih pendaki atau pun sebagai pilihan jika para pendaki sudah
pernah mendaki lewat jalur Cibodas dan kepingin lewat jalur dengan sensasi
berbeda. Saya pilih jalur ini karena memang dari wisatagunung.com pakai jalur
ini, ngikut aja deh jadinya. Jalur Gunung Putri lebih menanjak namun jaraknya
lebih dekat. Keistimewaan jika lewat jalur ini adalah kita bakal melewati satu
dataran yang sangat luas yang dikenal dengan alun-alun Surya Kencana yang
dipenuhi Edelweiss. Jika beruntung kita bakal menyaksikan pemandangan yang
menakjubkan dimana bunga-bunga abadi itu sedang bermekaran. Pas saya kesitu
bunga-bunga masih kuncup sih, pinter-pinter aja milih waktu atau kalau gak cari
info sama pendaki yang baru-baru dari sana. Dijamin kalau timingnya pas bakalan keren deh.
ada yg sudah mekar |
Pendakian Gunung Gede Pangrango dikenal dengan
perijinan yang pailing ketat seJawa atau bahkan mungkin salah satu yang
terketat seIndonesia Raya. Mulai dari batasan atau kuota pendaki tiap jalur
pendakiannya, sampai pemeriksaan kelengkapan peralatan pendakian serta barang
apa saja yang tidak boleh dibawa bakal diperiksa. Jadi bagi temen-temen yang
mau ndaki Gede maupun Pangrango diharap nggak usah bawa barang-barang yang
aneh-aneh maupun barang yang bisa mencemari lingkungan seperti sabun, sampo,
dan kawan-kawannya. Dari pada disita kan mending gausah bawa aja. Tapi tapi
tapi, yang harus diinget yaaa...!!! Jangan cuma karena pemeriksaan yang ketat
terus hanya pas ke Gede Pangrango aja yang tertib yah. Gunung lain juga perlu
dikasihani keles. Dampaknya emang keliatan banget kok, sepanjang jalur
pendakian hingga sampai tempat camp bahkan sampai puncak kondisi alamnya masih
terjaga. Sampah-sampah non-organik juga sangat minim. Terlebih lagi yang bikin
saya kagum adalah flora faunanya yang masih terjaga. Sempat di satu jalur
pendakian saya melihat sekawanan burung yang belum pernah saya lihat sama
sekali, mereka terbang rendah dan menghampiri saya seolah ngajak main.
Timing Pendakian per Pos
Basecamp – Pos 1
|
1 jam
|
20 menit jalan dari basecamp, kita
akan melewati pos simaksi. Disitu kita bakal dicek kelengkapan kelompok, alat
pendakian, dan juga mengeluarkan barang-barang berbahaya yang tidak perlu
dibawa ke gunung. Udah pada tau dong ya???
|
Pos 1 – Pos 2
|
1.25 jam
|
Uniknya di setiap pos di Gunung Gede
jalur Gunung Putri sampai di alun-alun Surken ada yang menjajakan jualan
berupa makanan dan minuman.
Gimana dgn jalur lain, seperti ini
kah???
|
Pos 2 – Pos 3
|
10 menit
|
|
Pos 3 – Pos 4
|
40 menit
|
|
Pos 4 – Pos 5
|
1 jam
|
Perjalanan antara pos ini saya
rasakan yang paling jauh diantara jarak antar pos sebelumnya. Waktu sebenarnya
memang 1 jam saja, tapi saat itu rasanya kayak jalan 2 jam untuk sampai Pos 5
dari Pos 4.
|
Pos 5 – Alun-alun
Surya Kencana
|
40 menit
|
Alun-alun ini sangatlah luas, bebas
memilih tempat camp dimanapun yang kalian suka, asal memperhatikan
keselamatan dan kenyamanan diri sendiri dan sesama pendaki yah. Kalau kami
pilih mendirikan tenda di Alun-alun barat biar esok harinya lebih dekat untuk
menuju puncaknya.
|
Camping Ground – Puncak
|
15 menit
|
Treknya summit didominasi jalan setapak berbatu yang menanjak terus
sampai puncak kawah.
|
Alun-alun Surken
– Pos 4
|
45 menit
|
Turun gunung perlu waktu sekitar 2
jam. Saya turun duluan dan sendirian karena harus sampai di bandara Soetta
sorenya. Apalagi jalanan di puncak Bogor pas weekend ada sistem buka tutup.
Saat itu untuk ngejar waktu, pas
udah sampai Cipanas langsung ngojek sampai terminal damri di Kota Bogor. Pak
ojeknya ngebut banget tapi keren view selama ngojek, nglewatin kebun teh. Seger
pokoknya jadi agak ngantuk-ngantik dikit pas naik ojek. Untung gak sampe
ketiduran.
|
Pos 4 – Pos 1
|
35 menit
|
|
Pos 1 – Basecamp
|
40 menit
|
Kenang-kenangan dari Gunung Gede
ngabarin emak dulu ahhh...!!! |
udah lama banget nggak nikmatin sunrise di puncak gunung, ngangenin...!!! |
ada pagar pembatasnya biar yang lagi asik foto-foto nggak kebablasan |
di puncak ada pertemuan dengan jalur Cibodas, kapan-kapan dicoba |
Pangrango juga kapan-kapan dicoba |
capek-capek langsung melahap arbei hutan ini, lagsung seger |
alun-alun Surya Kencana dari Puncak Gunung Gede |
camping ceria, sampai jumpa di pendakian selanjutnya |
gunung gede istimewa
BalasHapusSaya tertarik dengan tulisan anda mengenai Gunung Gede nan Istimewa
BalasHapusSaya juga mempunyai tulisan yang sejenis mengenai Indonesia yang bisa anda kunjungi di Informasi Seputar Indonesia
waktu ke gn. gede saya lwt jalur cibodas, dan gak lwt surya kencana pdhl bgs bener view nya,.......-_-
BalasHapusPasti nyesel banget ya gan :D
HapusSayang banget gan
Hapus