Perjalanan dinas ke Bogor membawa saya pada rencana untuk sekalian mengeksplore kota yang berjuluk kota seribu angkot itu (kata temen saya yang asli Bogor loh) padahal saya kira Bogor itu masih berjuluk Kota Hujan. Mungkin itu julukan tambahan karena memang terbukti di tengah kotanya, angkutan umum begitu bejibun padat merayap.
Kebetulan karena punya temen yang bisa njemput sekaligus nganterin muter-muter kota yang berada di dataran lumayan tinggi itu saya pun memanfaatkannya. Hari pertama begitu sampai di Bogor, saya pun meminta untuk diantar ke tempat wisata paling mainstream sebogor raya yaitu Kebun Raya Bogor. Biar dianggap udah bener-bener ke Bogor gitu loh.
Rencana saya yang paling utama berbarengan dengan perjalanan dinas ke Bogor ini adalah bisa menggapai puncak gunung antara Gede atau Pangrango. Pengennya sih dua-duanya tapi saya sadar kalau waktu yang saya punya tak terlalu cukup untuk mendaki kedua gunung yang bersebelahan itu. Mau nggak mau harus milih salah satu deh.
Puncak Gunung Batu |
Postingan kali ini saya bakal nyeritain pengalaman mendaki ke Puncak Gunung Batu Jonggol. Loh, kok gak nyambung banget sama cerita di mukadimah. Hahah, santai kan masih sama-sama ada di Bogor. Ceritanya gini nih kenapa rencana awalnya ke Gunung Gede Pangrango tapi malah ke Gunung Batu Jonggol. Karena si sosmed lah yang membawa saya ke Gunung Batu Jonggol.
Beberapa saat setelah ngupload foto di bawah pohon tua yang gede banget dengan tag lokasi Kebun Raya Bogor, beberapa temen IG ada yang komen. Dari situlah seorang temen yaitu @lesmanpasaribu ngajakin eksplor bareng. Kalau temen yang nganterin ke Kebun Raya Bogor karena harus balik ke Jakarta, temen kuliah pas jaman ga enak itu ga ikut ke Gunung Batu Jonggol. Padahal dia udah berhasil saya kompor-komporin buat sering-sering eksplor, saking niatnya besok malemnya langsung COD beli gopro. Ckckck... hahah...
Beberapa saat setelah ngupload foto di bawah pohon tua yang gede banget dengan tag lokasi Kebun Raya Bogor, beberapa temen IG ada yang komen. Dari situlah seorang temen yaitu @lesmanpasaribu ngajakin eksplor bareng. Kalau temen yang nganterin ke Kebun Raya Bogor karena harus balik ke Jakarta, temen kuliah pas jaman ga enak itu ga ikut ke Gunung Batu Jonggol. Padahal dia udah berhasil saya kompor-komporin buat sering-sering eksplor, saking niatnya besok malemnya langsung COD beli gopro. Ckckck... hahah...
Oiya, meskipun ke Gunung Batu Jonggol, tapi rencana ke Gunung Gede tetep jalan yaaa. Yap, akhirnya terpilihlah Gunung Gede yang bakal di daki setelah acara workshop di Sentul. Cerita pendakian ke gunung yang punya alun-alun penuh Edelweiss yang dikenal dengan “Surya Kencana” itu bisa dibaca disini.
Balik lagi ke Gunung Batu Jonggol. Jadi setelah diskusa-diskusi lewat messenger akhirnya sepakat hari itu si Lesman njemput saya di Sentul. Begitu ketemu kita langsung berangkat menuju lokasi. Ternyata dia yang pernah sekali ke Batu Jonggol, itu pun setahun yang lalu membuat dia agak lupa-lupa inget jalan menuju kesana. Beda jalan katanya kalau dari arah Sentul dengan yang dia lewati setahun yang lalu. Akhirnya kita ngandelin GPS buat sampe ke TKP. Dia dapet kabar juga kalau ada jalan di beberpapa km sebelum spot yang mau kita tuju itu longsor. Bogor memang terkenal jg tentang kondisi tanahnya yang agak labil jadinya rawan longsor deh.
Lokasi Gunung Batu
Gunung kecil nan terjal ini berada di Sukamakmur, Jonggol, Kab. Bogor. Lebih pas kalau disebut bukit atau tebing batu karena memang tersusun atas bebatuan cadas apalagi tingginya hanya 875 mdpl, atau sekira 200 m saja dari titik awal pendakian. Tapi jangan sekali-sekali meremehkan gunung batu ini hanya karena masalah ketinggiannya yang tak seberapa dibanding Mahameru. Rasakan dulu tanjakan ekstrimnya, baru deh bisa ngomong kalau memang gunung ini gak bisa disepelekan.
Secara garis besar dan perkiraan seingat saya, jalan yang kami lewati saat itu adalah via Sentul kemudian mengikuti pinggir jalan tol ke arah utara, sekitar 30 menit tepatnya di daerah Sukahati kita ambil kanan lalu lurus terus mengikuti jalan yang lumayan masih jarang dilewati.
Setelah perjalanan kira-kira hampir dua jam dari kota Bogor, kita akan menemui pertigaan yang terdapat plang petunjuk arah. Jika lurus ke Jonggol, sedangkan ke kanan ke arah gunung Batu, kita ambil ke kanan. Nah mulai dari situ sudah banyak sekali papan petunjuk ke arah gunung batu yang terpasang, kalau masih belum yain bisa pakai GPS versi baru (Gunakan Penduduk Sekitar) hahahah.
Dua jam lebih dikit perjalanan naik turun, nikung kanan dan kiri, mulai jalanan alus sampe yang bebatuan udah kami lewatin. Akhirnya sampai juga di titik awal pendakian Gunung Batu Jonggol. Seperti biasa karena sudah dikelola secara swadaya oleh masyarakat sekitar, kami pun harus bayar karcis masuk kawasan wisata dulu berupa tiket parkir motor seharga Rp 15.000,- dan Rp 5000,- untuk tiket pendakian. Jadi dari tempat parkir kita jalan dulu lumayan agak jauh buat sampai di lokasi bayar tiket pendakian. Bisa sih pakai motor juga tapi bagi yang sayang motor mending jalan kaki. Katanya sih parkiran tersebut buka 24 jam, jadi kalau ada yang mau nanjaknya pagi buta dan sampai di puncak pas sunrise bisa saja. Tapi ingat yaaa, trek pendakian sangat ekstrim jadi siapkan apa saja yang kalian perlukan kalau mendaki dalam kegelapan.
Sebelum nanjak gunung yang lebih pantes disebut bukit batu itu, karena lelah letih dan lesu selama dua jam lebih perjalanan naik motor, kami sempet tiduran dulu sekitar sejaman di warung-warung kosong yang ditinggal penjualnya. Biasanya sih ada yang jualan, tapi karena saat itu nggak weekend jadinya gak ada yang jualan deh. Orang yang nanjak juga gak seberapa rame, cuman beberapa doang.
Setelah tenaga terkumpul lagi dan selepas matahari tergelincir dari atas kepala, kami pun siap mendaki gunung yang kabarnya beberapa saat lalu sempat memakan korban jiwa yang jatuh tergelincir. Memang sih kalau diliat-liat kondisi gunung tersebut terlihat curam dan licin, apalagi kalau musim hujan. Tapi sekarang sudah dipasang tali webbing di jalur pendakian yang berguna untuk mempermudah pendaki naik ke puncak.
kami turut berduka kawan, semoga arwahmu tenang disana |
titik awal pendakian berupa warung-warung yang keliatan dari atas |
jalur pendakian yang cukup memacu adrenalin |
Saat itu matahari begitu terik sekali, makin keatas jalur makin ekstrim dan nggak ada pepohonan untuk neduh. Untuk mendaki sih nggak terlalu lama, saat itu kami butuh kurang dari satu jam untuk bisa sampai ke puncaknya itu pun sudah sekalian sama foto-foto. Jalurnya memang luar biasa, beda pokoknya dengan gunung-gunung kebanyakan. Meskipun nggak tinggi-tinggi banget, tapi dari bentuknya yang meruncing ke atas membuat jalur pendakiannya sangat terjal. Apalagi gunung tersebut adalah gunung batu yang memang bener-bener yang kita pijak adalah batu, hanya sebagian saja yang berupa tanah.
hampir sampai puncak |
dataran sebelum puncak, lumayan instagramable |
puncak ditandai dengan bendera merah putih yang sudah agak lusuh |
Lepas dari trek pendakian yang sangat ekstrim, pemandangan yang disuguhkan dari atas sungguh bikin siapapun yang melihatnya bakal menghela nafas dalam-dalam saking kerennya. Pepohonan rimbun dibawah sana bak karpet hijau yang membentang luas dihiasi beberapa aliran sungai yang makin menambah kerennya gunung mungil yang tak bisa dipandang sebelah mata itu.
Keindahan Gunung Batu yang Berhasil Diabadikan Lewat Kamera Saya dan Lesman
banyak spot keren |
semacam ingin terbang |
sungai mengalir indah ke samudra |
desa dengan rumah-rumah yang tampak mungil |
breathtaking view |
ekstrim kan??? |
Lesman Pasaribu in endorsement |
Gunung Batu inframe |
Wah ya pantas saja jadi hits :D
BalasHapusIya mas, aku termasuk salah satunya yg jd korban ke-hits-an nya...
HapusMakasih infonyaaa jd pengen ke sana deh
BalasHapusBesok rencananya mau kesanaa nihh.. Ada parkiran mobil ga? Ohya, ini jam berapa ya? bagus banget kalo langitnya biru gitu. Semoga besok secerah itu yaa. Amin :) :)
BalasHapusini siang bolong bgt bang... jam 1 an...
HapusAda kok parkirannya luas...
Yg mau ke gunung batu bisa mampir kerumah saya , rumah saya ga lebih dari 1km ko dari puncak gunung batu , IG girisuryana93
HapusYg mau ke gunung batu bisa mampir kerumah saya hehe rumah saya ga lebih dari 1 km ko dari puncak gunung batu , IG girisuryana93
BalasHapusBang Klo Anak Boleh Naik Ke Puncak Gunung Batu Gak Se
BalasHapustergantung mas, seberapa kuat anaknya dan pendampingnya harus selalu jagain terus...
Hapuslarangan sih nggak ada kayaknya, tapi kudu antisipasi segala kemunginan sih...
Jangan lupa mampir ke curug ciherang kalau habis dari sini :D
BalasHapussiappp...
HapusKerenn bangett kemaren saya mencoba mendaki gunung batuu lelahh pegel sampai2 pngn nangis karna ga sampai2 puncak tp akhirnya terbayar dengan pendangan yg indah bgt di ujung sana
BalasHapusKerenn bangett kemaren saya mencoba mendaki gunung batuu lelahh pegel sampai2 pngn nangis karna ga sampai2 puncak tp akhirnya terbayar dengan pendangan yg indah bgt di ujung sana
BalasHapusbegitulah pendakian mbak...
HapusEnak sekarang sudah di pasang webing, jaman nya saya belum ada tali webing naik nya. Cobain camp di sana dan rasakan indahnya sunset dan sunrise dari Gn.Batu.
BalasHapusiya , demi keamanan bang setelah pernah ada yg jatoh dan meninggal
HapusSaya tertarik dengan tulisan anda mengenai "Merasakan Terjalnya Gunung Batu Jonggol, Kab. Bogor".
BalasHapusIndonesia memang mempunyai berbagai tempat wisata yang menarik
Saya juga mempunyai tulisan yang sejenis mengenai Pariwisata Indonesia yang bisa anda kunjungi di Informasi Seputar Pariwisata
Wahhh jadi pingin kesitu dah.. Udah lama sih pengen hunting foto disini, tapi belum kesampaian. Baca blognya mas Ardi jadi semakin termotivasi kesono dha...
BalasHapusKira kira klo dari jakarta berapa jam yah mas brog..hehhe..
Thanks,
Mas_Olo (Sesuapnasi.com)
3 jam paling dr jkt mas, ga perlu ke Kota bogornya dulu. Langsung aja lewat sentul...
HapusThanks udah mampir kesini
bulan ini insha allah hiking ke gn. batu
BalasHapussetelah cari" tentang gn. batu eh nyasar ke sini heheh blognya bagus dan menarik
Mas kalo naik pake trasportasi umun misal dr st. Bogor slanjutnya naik apa agar sampai tjuan?
BalasHapusMas kalo naik pake trasportasi umun misal dr st. Bogor slanjutnya naik apa agar sampai tjuan?
BalasHapusWah susah kayaknya Mbk kalo pake transport umum, masuk2 desa soalnya.
HapusKalo rombongan rame mending Carter. Aku dulu pake motor aja agak kesusahan, jalannya agak rusak & terjal.
Mas trek pendakiannya kan cukup curam, kira2 klo untuk pendaki wanita aman apa engga yaa?
BalasHapus