Pantai Palippis, Pantai Keren di Sulbar yang Mulai Tenar Kembali



Sulawesi Barat punya keunikan tersendiri. Keindahan garis pantainya bisa membuat siapa yg melintasinya terpana. Coba lihat di peta Sulawesi deh...!!! Perhatikan jalan utama (poros) dari Makassar, Ibukota Sulsel menuju Mamuju, Ibukota Sulbar. Kebanyakan melipir pantai kan. Nah, memang benar adanya begitu. Saat kita melintasi jalan poros trans Sulawesi terutama saat masuk wilayah Sulawesi Barat, kita akan dimanjakan dengan pantai keren yang beraneka rupa. Beraneka dari segi warna pasir maupun ornamen-ornamen yang lain. Apalagi kalau sudah berada di perbatasan Kab. Polewali Mandar dan Majene. Hmmm, pantainya jos-jos pokoknya. Bisa dinikmati tanpa turun mobil malah, soalnya dari jalan saja sudah terlihat keren. Saya sih, kalau belum nyebur langsung rasanya kurang greget. Kalau kamu?

Kali ini bakal dibahas satu pantai dulu lah ya. Kalau dibahas langsung semuanya bisa jadi novel saking banyaknya pantai yang ada. Okey, kali ini mari kita kenalan dengan pantai pasir putih yang jadi andalan Kab. Polewali Mandar, namanya Pantai Palippis.

Lokasi Pantai Palippis

Pantai ini termasuk yang berada tepat di sisi jalan poros. Berada di Desa Bala, Kec. Balanipa, Kab. Polman. Dari pusat kota Polewali masih harus memacu kendaraan sejauh 20 km ke arah Kota Majene. Bagi yang pernah lewat situ tentunya tahu Masjid megah yang ada di Lapeo, Campalagian kan? Lokasi pantainya masih terus-terus sekitar 3 km-an dari Masjid dengan cat warna emas itu.

Sebaliknya dari Kota Majene masih sekitar 20an km lagi ke arah Kota Polewali melewati jembatan Tinambung dan juga lokasi sentra pembuatan perahu “Sandeq” khas Sulawesi Barat di Pambusuang.

Ada dua alternatif jalan menuju bibir pantai. Pertama, jika ingin memarkirkan kendaraan dekat pantai bisa masuk melewati lorong di samping SD 05 Balanipa. Ikuti saja jalan tersebut ke arah pantai pasir putih (belok kiri saat di pertigaan). Kedua, jika ingin memarkirkan kendaraan di tepi jalan poros bisa memarkirkannya di tanah lapang di depan pos jaga polisi. Kemudian turun melewati tangga yang dibangun di antara tebing-tebing.

Dan, selamat menimati keindahan Pantai Palippis dengan pasir putih dan air yang jernihnya. Hmmm, terus apa saja yaaa yang bisa dilakukan di Pantai Palippis. Banyak hal tentunya yang bisa kita lakukan disana, tapi jangan sampai lupa waktu saja. Ntar keasikan main jadi ga inget kalau udah berjam-jam kita berjemur disana. 

Di Pantai Palippis selain main pasir sambil basah-basahan. Kita bisa naik perahu ala-ala nelayan Suku Mandar. Ada beberapa perahu bercadik yang disewakan penduduk sekitar. Tawar saja kalau mau sewa. Di tengah laut lihat deh terumbu karangnya bisa terlihat jelas. Memang sih daerah tepian pantai, terumbu karangnya sudah hancur akibat tragedi beberapa tahun silam. Tapi jangan khawatir, jika kita mau ke tengah sedikit niscaya kita bakal melihat keindahan terumbu karang milih Pantai Palippis yang sebenarnya.

teduh banget karena banyak pohon kelapa....

Menikmati cahaya sore disini juga oke punya. Sulbar punya sunset yang juara juga loh. Ada juga beberapa gazebo yang sudah dibangun di tepian pantai, bisa dipakai juga untuk leyeh-leyeh sambil dihempas semilir angin pantai yang bikin ngantuk. Pilih saja apa yang mau kalian lakukan disana. Tapi syaratnya tetap jaga lingkungan yak, biar pantainya tetap keren. Terutama yang buang sampah jangan sampai sembarangan. Kalau memang belum ada tempat sampah yang disediakan ya dibungkus kresek dulu lah, dibuang ntar-ntar kalau ketemu tempat sampah.

FYI nih, judul postingan ini saya sebutkan kalau Pantai Palippis itu adalah “Pantai Keren di Sulbar yang Mulai Tenar Kembali”. Yaaa, ada kata “kembali” karena memang dulunya pernah tenar di tahun 90an. Makin kesini makin jarang yang datang. Entah karena kesadaran wisatanya yang rendah atau memang orang-orang sudah bosen sama yang namanya pantai atau ada sebab tertentu. Semua sebab mungkin ada, tapi pernah saya dengar dari security di kantor saya kalau kebanyakan tempat wisata di Sulbar bermanuver manjadi sepi setelah ada orang meninggal di lokasi wisata tersebut. Tak hanya Pantai Palippis, nasib Pantai Dato di Majene pun demikian. Padahal keindahannya menurut saya pantas dijadikan sebagai pariwisata andalan. Hmmm, menurut saya itu pemikiran yang dangkal sih. Kan banyak sebab orang meninggal kan, bukan terus kalau ada orang meninggal di lokasi wisata terus menjadikan tempat wisata tersebut yang menjadi penyebab atau malah beranggapan menjadi angker. Gak gitu juga kan? Tapi apa pun itu, Pantai Palippis sekarang mulai berbenah dan mulai dikelola lagi. Paling kentara adalah dengan adanya retribusi masuk. Terakhir cuma dipungut Rp 5.000,- saja kok untuk satu motor. Itu salah satu tanda kalau pantai tersebut mulai dikelola lagi. Selain itu akses jalan menuju pantai juga sudah diperhalus dan tangga permanen yang menuruni tebing sudah bagus pula. Pokoknya Pantai Palippis siap tenar lagi deh.

jalanan menuju pantai
  
kalau beruntung bisa ketemu alang-alang instagram hehe





Model   : +Comax Madethen 
Kamera : Fujifilm X-T10

Komentar

  1. Ada pantai yang saya datangi di Majene, Lokasinya setelah perbatasan Polman-Majene tapi saya luma nama pantainya. Disana kita bisa bermain sampan yang disewakan anak kecil.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bentuknya kayak difoto itu bukan bang?
      soalnya lokasinya juga di perbatasan ini...

      ada juga yg nyewain perahu

      Hapus
  2. Meluruskan informasi mitos yg meredupkan wisata sangat diperlukan ya Mas. Ladang alang-alangnya cakep, di musim hujankah?

    BalasHapus
  3. Iya Mbak mitos atau fakta perlu diluruskan.

    Fotonya akhir2 ini kok, masih fresh

    BalasHapus
  4. ada tragedi apa mas sampai terumbu karangnya hancur?

    BalasHapus
  5. Mana jam tangan casio yg beli di zalora nya ????

    BalasHapus
  6. Keliatan nya sepi banget kak disana ? padahal pantai nya bagus :D

    BalasHapus
  7. Aku pikir, pantai Datu lebih keren dibanding Palippis

    BalasHapus

Posting Komentar

Jangan enggan beri kritik dan saran yaaa...!!!