Sahabat Baru di Pulau Kodingareng Keke



Tak pernah direncanakan sebelumnya saya bersama seorang teman bisa akhirnya sampai di Pulau Kodingareng Keke. Ini adalah Plan B kami untuk mengobati kekecewaan batalnya rencana utama kami untuk berlayar ke Pulau Kapoposan. Ceritanya hampir sama dengan bagaimana saya bisa sampai ke Pulau Lanjukang, yaitu karena saya join di salah satu ajakan trip di salah satu grup di FB, beda orang sih yang ngajakin.

Seperti awal perjalanan ke Pulau Lanjukang dulu, trip ke Pulau Kapoposan ini sempat pula diadakan pembicaraan lewat FB, lalu diteruskan dengan meet up di tempat minum kopi, hingga akhirnya diputuskan hari apa dan dengan rincian seperti apa. Sungguh terasa bahwa perencanaannya begitu sangat matang. Hingga tiba hari H kami menunggu rombongan yang lain di depan Pelabuhan Potere, Kota Makassar. Janjiannya sih jam 8 berangkat. Saat itu kami sudah ditempat itu sejak jam 7.30  pagi. Singkat cerita meski sebenarnya sangat terasa lama dijalani, ternyata yang ditunggu nggak nongol-nongol sampe skitar jam 10-an. Kami berdua mengira kami sudah ditinggal rombongan menyeberang pulau. Karena mau dihubungi juga nggak bisa makanya kami simpulkan demikian.

Pulau Kapoposan memang letaknya cukup jauh dari pelabuhan penyebrangan, yaitu sekitar 3 jam naik jolorro atau kapal motor tempel. Disini kami merasa sangat sedih sekali, semacam dikucilkan dari pergaulan hehehe. Sempat kami berpikir memutar otak lama banget, mau kemana rencana selanjutnya ini. Apalagi saya yang jauh-jauh dari Majene ke Makassar hanya untuk trip itu, kalau batal kan sangat mubadzir sia-sia.

Kami putuskan untuk masuk ke area pelabuhan mencari rombongan lain yang mau nyebrang ke pulau. Ke pulau mana pun lah, yang penting saya pulang tidak dengan tangan hampa. Secara di seberang Makassar itu tersebar pulau-pulau cantik yang masuk dalam gugusan Kepulauan Sermonde, jadi kalau ada rombongan yang bisa ditebengi untuk nyebrang ke pulau kami ngikut saja deh.


Pelabuhan Paotere, Kota Makaasar
Pelabuhan bersejarah peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo

Kami masuk ke pelabuhan dan muter-muter dari ujung sampe ujung. Harapan hampir pupus sebenarnya, karena memang hari sudah terlampau siang untuk orang-orang menyebrang pulau. Tapi untungnya kami dipertemukan dengan satu rombongan anak muda yang sepertinya sedang menunggu anggota yang lain. Yaaa, merekalah yang akhirnya menjadi sahabat baru kami sampai detik ini dan trip bersama terus berlanjut di trip kedua kami naik Gunung Bawakaraeng akhir April 2015 ini. Sepertinya masih ada trip-trip seru selanjutnya bareng mereka. Tunggu saja tanggal mainnya.

Oiya, mereka adalah alumni dari satu universitas di Kota Makassar jurusan Keperawatan. Mereka mengadakan reuni kecil-kecilan ke pulau, tapi berbeda dengan pulau yang menjadi tujuan awal tadi. Pulau yang akan mereka jadikan tempat menghabiskan malam minggu adalah Pulau Kodingareng Keke.

Setelah ngobrol-ngobrol dengan mereka, kami akhirnya diperbolehkan join dengan mereka. Ikut berlayar ke pulau sekaligus ikut acara bakar-bakar ikan. Hmmm, tapi sebenarnya ada rasa nggak enak juga sih ganggu acaranya mereka. Namun akan lebih menyesal lagi kalau pulang ke Majene tanpa membawa apa-apa. Sudahlah rasa nggak enak itu kami buang, toh mereka juga sangat welcome dengan kami. Dan akhirnya pun kami menuju Pulau Kapoposan eh salah Pulau Kodingareng Keke untuk menikmati malam minggu dengan suara debur ombak dengan beratap langit bertabur bintang.


Pulau Kodingareng Keke

pulaunya imut kan...???

Pulau ini tak sejauh Lanjukang atau pun Kapoposan yang harus ditempuh berjam-jam. Hanya berjarak sekitar 14 km saja dengan waktu tempuh kurang dari 1 jam dengan jolorro. Saat itu kami berangkat dari Pelabuhan Paotere, namun opsi lain bisa lewat Pelabuhan Popsa yang ada di seberang Benteng Rotterdam atau satu lagi via Pelabuhan Kayu Bangkoa di Jalan Penghibur dekat Pantai Losari. Biaya sewa berkisar 300-550 ribu rupiah tergantung bagaimana pintarnya negosiasi dengan bapaknya. Kalau kapal yang kami pakai saat itu katanya milik om salah satu sahabat baru kami, jadinya dapat harga yang murah meriah. Memang enak perginya rame-rame karena bisa patungan ongkos kapal yang bisa diisi 10-15 orang itu.


Pulau ini relatif kecil untuk ukuran sebuah pulau, atau malah bisa dibilang hanya berbentuk gusung atau pasir timbul saja. Tak ada penghuni sehingga tak ada satupun bangunan disitu kecuali sebuah dermaga kayu di sebelah timur pulau untuk kapal bersandar. Ada yang unik, meski tak ada manusia yang menghuni Pulau Kodingareng Keke, tapi ada beberapa ekor kucing yang hidup normal di pulau itu. Bingung juga dapat makan dari mana itu kucing-kucing, kalau ada yang datang ke pulau mungkin bisa ngasih makan mereka. Nah pas pulau itu sepi gimana dong nasib-nasib mereka. Minumnya juga masak minum air laut. Duh kasian...


pulau dengan penghuni kucing-kucing kampung,
berasa pulau kucing kalau nggak ada pengunjung

Dari ratusan pulau dalam gugusan Kepulauan Spermonde, ada 11 pulau yang masuk wilayah administrasi Kota Makassar, salah satunya Pulau Kodingareng Keke ini. Letaknya berada disekitaran pulau-pulau kecil lain yang berpenghuni menjadikan salah satu pulau yang tak berpenghuni ini istimewa di malam hari, gelap gulita namun bisa melihat kerlap-kerlip lampu-lampu di pulau sekitarnya maupun Kota Makassar. Tak ada sumber listrik maupun sumber air menjadikan kita sebelum kesana harus mempersiapkan matang-matang apa saja yang diperlukan selama di pulau. Seperti kami saat itu yang membawa banyak sekali bahan makanan lengkap dengan alat masaknya, air yang lebih dari cukup, tenda-tenda, dan yang lainnya. Pada siang harinya pulau itu ramai wisatawan, namun yang tetap tinggal untuk bermalam hanya rombongan kami saja. Benar-benar seperti pulau pribadi.

Kota Makassar dari Pulau Kodingareng Keke
lumayan dekat makanya di pulai ini masi bagus jaringan selulernya

piknik banget deh

area camping

makan malam spesial

Pasir di sebelah selatan pulau ini seperti penuh dengan pecahan bebatuan dan kerang-kerang laut, kontras dengan sisi utara yang begitu halus seperti tepung. Kondisi bawah airnya sangat memanjakan mata, saya pun baru kali itu bisa melihat secara langsung ikan Nemo di tempat hidupnya. Sangat narsis sekali, setiap mau difoto seperti memasang pose terbaiknya dengan menari-nari diantara anemon yang melenggak-lenggok lembut. Kalau mau menjumpai si Nemo bisa lihat di sisi timur sebelah utara dermaga, disitulah ia tinggal. Jangan diusik dan jangan diganggu ya. Jangan ambil apapun kecuali foto...!!!

lucu banget sumpah, kangen si Nemo...

Biasanya sih wisatawan kesini setelah mengunjungi Pulau Samalona karena memang keduanya bersebelahan. Jadi kalau yang tak punya waktu yang banyak saat mengunjungi Makassar bisa pilih kedua pulau itu. Kalau pengen camping  juga lumayan recomended sih tapi ingat harus tetap jaga lingkungan yaaa. Bak sampah sudah disediakan di pulau itu, kalau masih ditemukan sampah yang berserakan berarti memang pengunjungnya yang kebangetan.

jadilah pendatang yang bersahabat dengan alam yaaa...!!!

Tunggu trip kami selanjutnya...!!!



Galeri Keindahan Pulau Kodingareng Keke

dijamin bening

hanya ditumbuhi tanaman menjalar dan juga pepohonan perdu

bisa bersnorkling ria sepuasnya disini

kebetulan ada yang lagi pemotretan, ikutan foto-foto si modelnya ahh...

senja nan romantis

light painting di dermaga menjelang sunrise

sepi

selamat pagi...!!!

Good Morning...!!!

jangan lompat mas...!!!

gimana kepengen kesini yaaa...???

damai

tempat memanjakan diri 

ni kucing-kucing tau diri juga yaaa, nggak tidur di dalem tenda

ada kapal pesiar lewat men...!!!

underwaternya subur

rame ikan pada demo

jangan diinjak yaaa, pakailah pelampung saat snorkling








Komentar

  1. kpn bang naik gunung di pulau jawa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setelah pindah kerja di Jawa insyaallah mas... hehe...

      Hapus
    2. haha gk kgn sm hawa dingin gunung + sunrisenya gunung di jawa
      haha

      Hapus
    3. Kangen dong... Nunggu waktu yg tepat dulu hehe

      Hapus
  2. wah kerennya di??? patut dicoba. makasih infonya. foto2 nya juga keren. bisa light painting lagi. gilak kerennya

    BalasHapus
  3. biaya penyebrangannya 300-500 ribu yah? itu sudah pulang pergi atau biaya perginya aja???

    BalasHapus

Posting Komentar

Jangan enggan beri kritik dan saran yaaa...!!!