Perjalanan kali ini adalah kali
kedua trip bersama rekan sekantor. Kalo sempat sih kami rencanakan jadi agenda
tiap bulan, pergi ke tempat-tempat asik dengan pemandangan alam yang
menakjubkan untuk sekedar melepas penat setelah berkutat dengan kerjaan.Trip
pertama kami snorkling-an ceria di
perairan Pulau Karampuang, Mamuju sukses terlaksanan membuat kami ketagihan
untuk merencanakan trip bareng selanjutnya. Awal November 2014 kali ini kami
berencana untuk mengeksplore sebagian keindahan yang ada di sekitaran Makassar,
tepatnya Kabupaten Maros yang tersohor dengan barisan karstnya yang megah dan
indah. Kenapa kami bilang cuma sebagian, ya tentunya karena kami hanya punya
waktu libur Sabtu & Minggu doang, apalagi dengan wisata yang ditawarkan
yang sangat banyak. Bikin kami bingung saja mau kemana-mana selama dua hari
itu.
Dari pada bingung mending kami
langsung fix-kan saja destinasinya.
Yah, kami mau ke Bantimurung dan Karst Rammang-rammang kalau sempat di tambah
Taman Purbakala Leang-leang di hari pertamanya, sedangkan di hari kedua kami
mau melihat keramaian Kota Makassar dengan segala gemerlapnya yang tidak bisa
setiap hari kami rasakan di kota penempatan kami. Kalau jadi ke Rammang-rammang
dan Leang-leang berarti ini adalah kali kedua saya kesana, tapi kalau
Bantimurung inilah yang perdana.
Dari Majene kami berangkat usai
sholat isya dengan mobil sewaan berharap tengah malam nanti sudah sampai
Makassar lalu bisa beristirahat sejenak agar di trip hari pertama kami nggak
kecapekan duluan.
Akhirnya pagi menjelang dan kami
bersiap menuju destinasi pertama kami yaitu Taman Nasional Bantimurung
Bulusaraung yang terkenal karena merupakan surganya Kupu-kupu. Tapi entah lagi
musimnya atau enggak yang penting kesana dulu deh.
Menuju Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung
papan info spot-spot menarik yang masuk dalam wilayah TNBB. Buseeettt, banyak bener...!!! |
Taman Nasional ini masuk dalam wilayah administrasi kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Mudah saja kalau mau kesana, asalkan sudah sampai
di Makassar dulu. Dari kota yang dulu bernama Ujung Pandang itu kita perlu
menempuh sekitar setengah jam perjalanan mengarah ke Maros atau pun Pangkep. Kalau sudah sampai di Kantor Bupati Maros kita pelan-pelan saja karena sudah
mau belok kanan tepat di pom bensin yang ada di pertigaan. Petunjuk arahnya
disitu juga bisa terlihat jelas. Jalan yang dilewati ini sama persis dengan
jalan kalau mau ke Taman Purbakala Leang-leang, yaiyalah secara masih dalam satu
kawasan taman nasional. Kalu sudah belok kanan tinggal ngikutin jalan saja
sampai ketemu tebing besar dengan bertuliskan “TAMAN NASIONAL BANTIMURUNG
BULUSARAUNG” setelah itu akan menemui gerbang dengan hiasan Kupu-kupu raksasa
dah kita nyampe deh.
Tiket masuk lumayan terjangkau lah, saat itu
dengan Rp 100.000,- sudah bisa membawa empat orang masuk ke area lebih dalam
taman nasional. Banyak yang bisa dinikmati di Bantimurung, lihat saja spot
menarik yang tertera di papan berikut...
ada juga Gua Mimpi dengan segala mitosnya, tapi kami memasukinya setelah tahu lokasinya yg cukup jauh dan sulit dijangkau. Faktor utamanya karena kami tak memiliki banyak waktu sih... |
ini dia yang melengkapi keindahan Taman Nasional Bantimurung, Air Terjun Bantimurung saat itu airnya tidak terlalu deras mengingat masih di peralihan ke musin hujan |
naik anak tangga di sebelah kiri air terjun, kita akan melewati jalanan seperti ini yang menuntun kita ke sebuah danau cantik |
ini dia danau cantik itu Danau Toakala |
ornamen-ornamen di dalam Goa Batu ada saja vandalisme, terlihat coretan" ??? padahal tempatnya udah serem gitu, masih ada aja yg corat-coret Ingat... itu salah satu perbuatan TERKUTUK...!!! |
Keluar dari tempat wisata andalan Sulawesi Selatan ini, kami melanjutnkan jalan-jalan kami ke Dusun Berua. Sebuah dusun kecil yang terisolasi tebing-tebing karst yang memukau.
Pengen tau ceritanya ???
ada disini nih (klik)...
Komentar
Posting Komentar
Jangan enggan beri kritik dan saran yaaa...!!!