Menyambangi Danau Terluas di Sulawesi Utara "TONDANO"


Puas menikmati kota Tomohon dengan berjuta keindahannya dalam perayaan Tomohon International Flower Festival dan beberapa tempat wisata yang telah dikunjungi sebelumnya. Hari terakhir dari serangkaian petualangan di bulan puasa 2012 lalu di kota bunga itu, saya dan beberapa travel mates yang juga menjadi class mates di STAN BDK Manado berencana untuk menyambangi satu danau yang menjadi danau terluas di Sulawesi Utara. Danau itu yang tak lain dan tak bukan adalah Danau Tondano. 

Danau Tondano

Danau ini terletak di desa Remboken, Tomohon, Provinsi Sulawesi utara. Memiliki luas sekitar 4.278 hektar dan berada pada ketinggian 600 meter di atas permukaan laut dan juga dikelilingi oleh 4 gunung dan dataran tinggi yang indah yang berada di sekitarnya. Keempat dataran tinggi tersebut adalah Pegunungan Lembean, Gunung Kaweng, Bukit Tampusu serta Gunung Masarang. 

Konon danau tersebut terbentuk karena letusan yang maha dahsyat salah satu gunung yang ada di lokasi Danau Tondano sekarang berada. Dikisahkan ada sepasang insan manusia yang berlainan jenis melanggar larangan orang tua untuk kawin (bahasa Minahasa: kaweng), tapi mereka nekat lari (tumingkas) ke hutan. Akibatnya meletuslah kembaran Gunung Kaweng tersebut sehingga menjadi danau Tondano. 

Luas danau terluas di Sulawesi Utara ini mencakup tiga buah kecamatan yakni Eris, Kakas, dan Remboken sendiri.

Menikmati Danau Tondano

Luasnya Danau Tondano
Usai menikmati pemandangan dari gubuk kecil di tepi danau, pengunjung bisa mengelilingi danau dengan cara menaiki perahu yang terdapat di tepian. Saat mengelilingi danau akan terlihat sebuah pulau bernama Pulau Likri. Kapasitas perahu ini 10 orang, jadi kalau kurang maka harus menunggu penumpang penuh dulu. 

Sebagai sebuah kawasan wisata yang sudah terkenal, danau tersebut sudah dikelola dengan baik sejak tahun 2003 oleh pihak swasta. 
Terdapat fasilitas penginapan yang cukup baik disana, antara lain Resort Wisata Bukit dan juga beberapa bungalow. Dan yang paling penting ada kolam renang serta restorannya.

Menuju Danau Tondano


Jika dari kota terdekat yakni Kota Tomohon yang berjarak sekitar 3 kilometer, bisa ditempuh dengan angkutan umum atau pribadi ke arah Kota Tondano selama kurang lebih 1 jam. Sementara dari kota Manado yang berjarak sekitar 30 km, bisa menuju Kota Tomohon dulu baru ke Tondano, atau bisa juga via Jalan Raya Airmadidi-Tondano.

Perjalanan akan melewati kawasan yang jalanan berkelok yang indah. Sampai di tepian danau, kita akan melihat satu objek wisata yang biasa digunakan untuk menikmati pemandangan danau dan sekitarnya. Tempat itu dikenal dengan nama “Sumaru Endo” yang berarti menghadap matahari yang tepatnya berada di Desa Remboken.






Dengan membeli tiket masuk Rp 5.000,- kita sudah bisa masuk ke dalam objek wisata ini dan menikmati pemandangan yang ada mulai dari barisan pegunungan di seberang danau sampai deburan ombak Danau Tondano yang menciprat sampai ke tepiannya.
Tempat wisata ini juga sudah dibangun sedemikian rupa sehingga bisa memanjakan pengunjung. Restoran, penginapan, dan kolam air hangat pun menjadi fasilitas yang disediakan oleh pengelola. 
Sebenarnya kami pengen sekali mandi di kolam air hangat yang menghadap langsung ke danau itu, tapi karena saat itu adalah bulan puasa dan dikhawatirkan akan batal maka kami urungkan saja niatan itu.

Restoran Sumaru Endo
Danau Tondano
Kolam air hangat yang menghadap langsung ke danau

Kalau melihat danau ini saya jadi ingat Danau Rawa Pening yang ada di dekat rumah saya di Kab. Semarang. Jika di Danau Rawa Pening yang sama-sama dipenuhi dengan enceng gondok, oleh penduduk sekitar sudah bisa memanfaatkannya dengan membuat kerajinan tangan dari batang enceng gondok yang dikeringkan, tapi saya belum tahu apakah enceng gondok di Danau Tondano sudah dimanfaatkan atau hanya dianggap sebagai hama saja. Tapi saya harap penduduk sekitar Tondano bisa memanfaatkannya dengan baik.





Komentar