Mengintip Bidadari Mandi di Air Terjun Klenting Kuning - Sumowono


Yeahhh, akhirnya Sabtu lagi… Saatnya merealisasikan rencana yang telah dibuat. Tak lain apalagi kalau bukan rencana untuk menyatu dengan alam Indonesia. Awal Maret seperti ini cuaca sih sudah mulai bersahabat, tapi masih mood mood-an tuh. Kadang bisa cerah banget tapi seketika bisa jadi mendung menggelayut.

Rencana awal sebenarnya mau naik satu bukit di sekitaran Rawa Pening, tapi seperti yang dibilang tadi kalau cuaca masi belum sepenuhnya bersahabat. Jadilah rencana naik-naik ke puncak bukitnya ditunda dulu minggu depannya. Nha, terus jadinya kemana dong. Plan B belum disiapin lagi. Hmmm… Putar otak putar pikiran dikombinasikan dengan keterampilan dalam mem-browsing destinasi. Dan akhirnya dapatlah beberapa calon destinasi yang bakal dikunjungi. Kesemuanya adalah air terjun alias curug atau kalau Bahasa Jawa disebut grojogan. Awalnya dapatlah tiga air terjun indah yang bakal dipilih. Tiga-tiganya belum pernah sama sekali saya kunjungi. Tapi sepertinya harus memilih satu saja deh. Karena itu maka dipilihlah yang paling unik sekaligus menarik. Jatuhlah pilihan pada Grojogan Klenting Kuning.


Wow… Grojogan Klenting Kuning??? Dari namanya saja sudah unik dan mewakili nama seorang gadis cantik yang akhirnya dipilih oleh Ande-ande Lumut diantara saudara-saudaranya. Apa hubungnnya ya dengan cerita rakyat tersebut, apa jangan-jangan memang ceritanya berasal dari daerah tersebut atau mungkin karena air terjun itu menjadi tempat mandi si Klenting Kuning, hmmm. Dari pada penasaran berangkatlah saya dan Angga menuju TKP setelah pagi harinya cari-cari info tentang lokasi tepatnya keberadaan air terjun dengan ketinggian sekitar 8 meter tersebut.

Informasi yang berhasil kami dapat dari dunia maya menyebutkan bahwa Air Terjun Klenting Kuning berada di Desa Kemawi Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang. Kalau dari petunjuk yang hanya demikian saja tentunya masih kebingungan untuk mencarinya, maka info tambahan selanjutnya adalah bahwa kami harus menemukan dulu terminal Sumowono dan barulah ambil lurus saja dari jalan yang dilalui tanpa berbelok kiri. Saat itu kami dari arah Ambarawa. Setelah melewati terminal, kita pacu saja kendaraan sekitar 4 km maka di sebelah kanan jalan akan kita temukan petunjuk yang menandakan lokasi air terjun berada. Simpelnya sih kalau teman-teman pernah ke Candi Gedong Songo maka kalau mau sekalian ke Air terjun Klenting Kuning tinggal naik terus saja di jalan beraspal depan gerbang masuk candi.

Setelah melihat petujuk di pinggir jalan, kami masuk gang kecil dengan jalan yang sudah bagus terplester semen. Tak begitu jauh untuk sampai di lokasi parkir, cukup 600 m saja dari jalan raya. Sampai di lokasi parkir kami terdiam sejenak melihat kesepian yang ditampilkan saat itu. Kami hanya berpapasan dengan beberapa penduduk yang tengah meladang. Selain itu kami juga hanya disambut dengan loket yang tak berpenjaga. Alhasil kami masuk tanpa dipungut biaya. Sepi maksimal men serasa di ujung dunia. Terlebih lagi karena lokasinya yang berada di lereng Gunung Ungaran, suasana sepi terkesan makin mencekam dengan datangnya kabut yang turun dari puncak gunung.

Kami berjalan menuruni anak tangga menuju sumber suara yang sudah terdengar bergemercik. Anak tangganya hanya beberapa trap saja selebihnya jalan setapak dari tanah. Begitu melihat lebih dekat saya sangat terkagum-kagum dengan keindahannya. Keadaan sekitar air terjun juga sudah sangat tertata rapi plus dengan tanaman hias yang menambah warna-warni alam. Ada beberapa saung untuk tempat santai-santai yang salah satunya bisa muat sampai 50 orang. Fasilitasnya juga cukup lengkap. Ada kamar ganti plus kamar mandi yang letaknya terpisah. Selain itu juga ada warung yang menjual minuman hangat dan makanan kecil. Nggak cukup sampai disitu, masih ada tempat terapi raga yang dinamakan “Kali Telon” atau tempat pertemuan tiga sungai dari mata air yang berbeda.

Jembatan kayu melintasi sungai

sejuk dan indah

mengalir

penunjuk jalur pendakian Gunung Ungaran,
kapan-kapan bisa mendaki lewat sini nih

ada dua kolam dengan kedalaman mencapai 1 m

Baru kali ini saya melihat secara langsung air terjun dengan tebing batuan yang berwarna kekuningan. Hal itu mungkin karena sumber air sebagai cikal bakal curug tersebut ada kandungan belerangnya. Tapi tenang, airnya nggak ada bau belerang sama sekali. Di lokasi yang sama ada beberapa air terjun. Sekiranya ada 3 lagi air terjun selain Curug Klenting Kuning. Di sebelahnya dan yang paling dekat terdapat satu curug yang dinamakan Curug Klenting Biru. 



di atas Curug Klenting Biru

kolam anak,
katanya sih 50 cm kedalamannya

Sama dengan Klenting Kuning yang tebing batuannya berwarna kuning namun bedanya hanya di ketinggiannya yang lebih pendek dari air terjun Klenting Kuning, tinggi air terjun Klenting Biru hanya 4 m saja. Masih ada Air Terjun Klenting Hijau yang berada agak dibawah, tapi masih tertutup semak belukar dan tidak bertebing kuning seperti dua saudaranya. Kalau Klenting Merah kami tidak menemuinya karena menurut kabar akses jalannya belum ada. 


Wow banget lah kalau kesemuanya sudah ditata dan dibuatkan akses untuk menikmatinya. Maklum saja lah, kata Mbak Yudha sang pemilik pemilik warung, air terjun tersebut baru dikelaola dan dibuka untuk umum sejak dua tahun kebelakang (2012). Angga juga sempat tanya kenapa air terjun tersebut diberi nama Klenting Kuning. Kami pun akhirnya tahu alasannya. Ternyata dinamakan seperti itu karena sumber atau mata air yang berada di atas air terjun berbentuk seperti klenting atau semacam tempat wudhu jaman dulu itu lho dan kuning sebagai tambahan nama dikarenakan warna tebing curug tersebut berwarna kuning. 



Okelah, sepertinya air terjun tersebut masih akan terus berbenah. Saya tunggu deh perkembangan selanjutnya.







  *Semua foto di atas adalah dokumentasi pribadi




Komentar

  1. fotonya keren itu pake low speed yaa.. saya sangka airnya coklat tau2nya bening bgt :D
    wah masih kabupaten semarang jga lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thx mas...
      Iya pake slow speed biar dpt efek ky gt
      monggo kesitu mas, tempatnya masi sepi...

      Kasi tau temen" jg kalau ada tempat indah buat refresing kaya air terjun Klenting Kuning

      Hapus
  2. Foto Slow Speed air terjunnya keren.

    BalasHapus
  3. Wow, jadi pengen ke sana.. "merasakan di ujung dunia". Ambil foto sekeren itu berarti harus bawa tripod ya? itu total perjalanan berapa jam?

    BalasHapus
  4. Monggo dicoba mbak...
    Iya untuk slow speed butuh tripod mbak biar gak blur

    BalasHapus
  5. Sipdah, kolamnya yang tenang itu d buat apa asli terbentuk sedemikian rupa yak?
    asri kayaknya dari suasana yang tergambar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepertinya dibuat sendiri oleh penduduk sekitar biar bentuknya seperti penampungan...

      Hapus
  6. ohh jadi ini kolam buatan,,

    uwiihh foto nya keren-keren jadi mupeng :o

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, kayaknya awalnya bentuknya nggak seperti itu kayaknya, baru setelah dijadikan tempat wisata ada beberapa bagian yg ditata

      Hapus
  7. Boleh mandi disitu nggak mas?
    O iya, share nya keren"... makasih uda mau berbagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dasar air terjunnya itu sepertinya lumpur mas...

      Hapus
  8. Keren Mas, dulu ke Gedong Songo malah belum ngerti ada air terjun di sekitar situ :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas, kurang terekspose dulunya... Skrg mah udah terkenal bgt semenjak ada sosmed

      Hapus

Posting Komentar

Jangan enggan beri kritik dan saran yaaa...!!!