Mendaki Sendirian ke Gunung Andong




Pendakian gunung membutuhkan beberapa persiapan agar selama kegiatan itu berlangsung tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Selain persiapan logistik dan peralatan mendaki, persiapan fisik pun sangat diperlukan karena memang kegiatan tesebut sangat menguras tenaga terlebih dengan beban yang dipikul dan medan yang berat.
Persiapan fisik yang saya lakukan kali ini sebagai persiapan pendakian ke Gunung Merbabu (3.142 mdpl), saya rencanakan untuk mendaki dulu gunung yang tidak terlalu tinggi yaitu Gunung Andong (1.736 mdpl) yang juga merupakan tetangga Gunung Merbabu.

Gunung ini sebenarnya juga sudah lama saya pengen daki karena selain tidak terlalu jauh dengan rumah, tapi juga pemandangan yang di tawarkan tak kalah luar biasa dengan gunung tinggi yang lainnya. 

Lokasi Mulai Pendakian

Beberapa hari sebelumnya, saya kumpulkan informasi dulu dimana start untuk melakukan pendakian ke Gunung Andong ini. Setelah cukup bekal dan mengetahui dimana tempat mulai pendakian, maka pada tanggal 6 Maret 2013 pukul 7 pagi saya mulai perjalanan menuju kaki Gunung Andong dengan melewati Pasar Ngablak dan berbelok ke kiri arah Desa Srigading, Kec. Ngablak, Kab. Magelang yang merupakan pintu masuk menuju puncak Gunung Andong. 

Saat itu saya naik motor tapi masih belum tahu bakal ditaruh dimana nanti motor tersebut saat saya tinggal naik gunung, namun hal itu tak terlalu menjadi pikiran bagi saya. Kalau sampai tidak menemukan tempat yang aman untuk memarkir motor, paling terpaksanya ya dititipkan di salah satu rumah warga yang terdekat dengan jalur pendakian. Beres kan..... *-*

Saya pun terus melajukan roda motor menuju desa di kaki gunung tersebut dengan diiringi pemandangan khas pegunungan yang indah dengan beberapa warga yang sibuk beraktifitas di ladang maupun yang lalu lalang mengangkut sayur mayur untuk dijual di pasar.

Gunung Andong

Sekitar pukul 8 saya tiba di desa di kaki Gunung Andong, tapi sebelumnya saya harus bertanya-tanya dulu kepada warga sekitar untuk menanyakan tempat awal jalur pendakian karena saya kurang tahu lokasi persisnya dimana. 
Setelah ketemu lokasi awal pendakian, saya putuskan untuk memarkirkan motor saya di tengah ladang bersisian dengan motor-motor warga yang sedang sibuk bercocok tanam.

Tak seperti Gunung Telomoyo yang berada di sisi utaranya yang sudah menjadi gunung wisata dan harus membayar kontribusi masuk, pendakian Gunung Andong ini tidak dipungut biaya sepeserpun termasuk uang parkir, secara kan parkirnya di kebun gitu...

Oiya, pendakian kali ini masuk dalam rekor hidup saya dimana ini merupakan Solo Hiking atau pendakian tunggal pertama saya walau gunungnya termasuk gunung yang tak begitu tinggi.

Setelah memastikan sepeda motor terparkir aman maka saya langsung saja mulai mendaki dengan berbekal ransel kecil, kamera, dan tripod. 
Cuaca saat itu sangat cerah banget, langit pun sangat biru tanpa kabut. Tapi gak tau juga kalau agak siangan biasanya sih puncaknya bakal tertutup kabut.


Pepohonan Pinus di Gunung Andong

Perjalanan menuju puncak saya tak banyak habiskan dengan istirahat karena langakah kaki saya usahakan sestabil mungkin tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat juga. Memasuki hutan penuh pinus jalan sangat menanjak dan masih tanah berumput, berbeda saat sampai di batas akhir vegetasi dengan pemandangan yang mulai terbuka dan jalan yang ada sudah mulai ditata dari bebatuan yang memudahkan untuk pendakian. Ada pula sumber air tepat di pinggir jalur pendakian yang mengalir melalui pipa kecil yang bisa dimanfaatkan bagi pendaki yang pingin ngecamp.

Jalan Setapak Berbatu


Tak perlu khawatir untuk mendaki gunung yang satu ini karena beberapa Mapala sudah secara sukarela memasang beberapa anak panah untuk petunjuk menuju puncak gunung. Selain itu juga tak banyak percabangan jalan di gunung ini.

Di tengah perjalanan dengan matahari makin terik saya yang berjalan sendiri dikagetkan oleh suara langkah kaki yang seperti terseret-seret. Detak jantung pun sempat terpacu lebih kencang, namun setelah muncul sumber suara tersebut detak jantung mulai normal kembali seiring hela nafas lega. Ternyata itu adalah suara seorang ibu perkasa pencari rumput membawa rumput satu ikat besar di atas kepalanya. Sungguh sangat mengagumkan sekali bisa berpapasan dengan ibu tersebut yang memikul beban seberat itu di hampir puncak Gunung Andong. Saya perkirakan sih ibu itu berusia sudah lebih dari setengah abad.
Melihat ibu itu saya makin semangat memacu langkah kaki saya menuju puncak gunung. Tak lupa saya juga membidikkan lensa kamera ke semua sisi karena memang pemandangan yang ada sangat luar biasa. Desa-desa di bawah pun tampak sangat kecil dengan hiasan ladang-ladangnya yang tertata rapi menyerupai persawahan di Pulau Dewata.

desa dan ladang dari Puncak Gunung Andong


Setelah berjalan kurang lebih hampir satu setengah jam akhirnya sampailah saya di puncak sebelah kiri dengan dataran yang bisa dijadikan lokasi mendirikan tenda. Dilokasi ini juga ada bekas api unggun yang menyisakan arang-arang dari kayu bakar tampak masih baru.

"Geger Sapi" Gunung Andong
Perjalanan masih harus dilanjutkan menuju puncak tertinggi yang dari bawah tadi terlihat bentuknya lancip. 
Sebelum mencapai puncak tertinggi ini harus melewati dulu trek yang paling menantang selama perjalanan yaitu menyusuri jalan setapak kurang dari satu meter dengan sisi kanan kiri jurang yang sangat dalam tanpa pembatas. Angin yang bertiup kencang juga makin menambah derasnya adrenalin  mengalir. 
Dengan perlahan dan tetap menjaga keseimbangan meniti trek yang kerap disebut “Geger Sapi” atau punggungan sapi ini saya sempat teringat dengan jenis trek yang sama dengan yang ada di Gunung Merbabu. Dari yang saya baca di blog orang, di Merbabu juga ada trek yang seperti ini.

Jalan Tipis Kanan Kiri Jurang

Dengan perjuangan melawan tiupan angin di punggungan sapi yang berbentuk gigiran tanah yang tipis ini, saya akhirnya sampai di puncak tertinggi Gunung Andong yang tidak terlalu luas dan banyak ditumbuhi rerumputan. 
Memang gunung ini memiliki bentuk yang sangat unik dimana puncak tertingginya bentuknya sangat lancip. Jika dilihat dari kejauhan dan dipikir-pikir secara seksama bentuk gunung ini menyerupai punukan sapi. Jadi mungkin dari bentuk inilah sehingga gunung ini dinamai Gunung Andong.

Kabut mulai beterbangan melintasi puncak gunung yang membuat saya pengen segera turun ke bawah karena saya hanya sendirian di puncak dan suasana sangat mencekam. Tapi ada keinginan juga untuk berlama-lama di puncak karena kabut itu hanya lewat saja dan sesekali tersibak lalu terlihat pemandangan yang sangat luar biasa dari puncaknya. 
Melihat puncak di seberang juga sangat keren karena tampak sangat hijau ditemani langit biru dengan awan dibawahnya.

Kalau saat SD dulu kebanyakan anak menggambar pemandangan dan mewarnai gunung dengan warna biru ternyata sebenarnya jika didekati gunung itu berwarna hijau seperti Gunung Andong ini.
Perjalanan menuju puncak Andong ini membuat kesadaran tersendiri bagi saya karena Tuhan menciptakan sangat banyak keindahan alam sebagai bentuk kebesaran-Nya, jadi tak sepantasnya kita menyombongkan diri dengan segala sesuatu yang telah kita miliki saat ini karena kita ini sangat kecil tak ada bandingannya dengan kuasa-Nya. Kesadaran macam ini pula yang berkali-kali muncul di diri ini terlebih setelah perjuangan dalam suatu pendakian dan akhirnya bisa sampai puncak gunung dimana bisa melihat betapa kecil sebenarnya manusia itu.

Setelah puas menikmati pamandangan di puncak utama Andong, saya putuskan untuk turun dengan melewati rute yang berbeda dengan rute naik. Rute turun ada di sebelah utara atau langsung turun dari puncak utama. Nantinya bakal ada jalan memutar untuk sampai di lokasi awal pendakian, namun perlu ketelitian untuk mencari jalan yang tepat untuk menuju tempat parkiran motor tadi.

Pukul 10.45 saya sudah menemukan lokasi parkir motor saya, tapi harus menerobos rerumputan tinggi melewati ladang-ladang penduduk dan sempat kebingungan juga untuk kembali ke lokasi awal.

Sungguh luar biasa pengalaman pendakian kali ini walau hanya dengan ketinggian 1.736 mdpl tapi rekor pendakian tunggal saya ada di gunung ini.
Selesai sudah petualangan hari itu. Naik turun gunung tidak sampai menghabiskan waktu 3 jam karena pendakian kali ini hanya bertujuan untuk sekedar persiapan fisik sebelum pendakian Merbabu dsiamping juga menikmati pemandangan indah Andong tanpa bermalam. Sebenarnya bisa juga untuk menanti matahari terbenam atau terbit di puncaknya tapi itu bisa sebagai agenda di trip selanjutnya.


Galeri Keindahan Gunung Andong


Panorama Gunung Andong

Matahari tertutup awan, jadi teduh.....
  
Gunung dengan kemiringan yang lumayan

Pohon Pinus masih mendominasi pemandangan

biru dan hijau berpadu menjadi satu

desa dan ladang dari atas Gunung Andong

ada Bulan Sabit kecil
dataran sebelum puncak tertinggi

Puncak Gunung Andong dengan Geger Sapinya
 
di puncak tertinggi

pemandangan Rute Turun




Komentar

  1. keren pemandangannya..ijooo dan langitnya biruu...

    iya seh,tuk coba mendaki gunung yg lumayan tinggi hrus latihan fisik dlu..:)

    BalasHapus
  2. mantab mas bro, rencana besok saya dan teman-teman juga mau kesana dengan tujuan yang sama (pemanasan sebelum ke merbabu) :)
    terimakasih share pengalamannya (y) succes..

    BalasHapus
  3. @Joko S:

    siip mas, selamat menikmati keindahan Gunung Andong...

    BalasHapus
  4. cepet banget di, treknya dibanding klabat lancar mana di? estimasimu klabat kita kelamaan nggk di?


    BalasHapus
  5. @piton994:

    gunung ini cocok buat latian mendaki ke gunung dengan level dan ketinggian di atasnya pak....

    Klabat itu ada dua level di atas gunung ini kok....

    malah aku sempet papasan ama ibu-ibu yang nyari rumput buat ternake sampai hampir di puncak gunung ini....



    pas klabat itu kayane agak kelamaan menurutku, tapi faktor banyaknya personil juga menentukan lama tidaknya kan,
    soale podo tunggu-tungguan pas jarake berjauhan...

    Kita wae pas kae hampir tiap pos berhenti lama

    BalasHapus
  6. pas ke sini lagi agak mendung, dan motor disuruh dititipin di kepala dusun karena ada yang suka mencuri spion (katanya) :p

    BalasHapus
  7. @El Cid:

    aku parkir di ladang penduduk yang lagi rame-rame pada berladang kok mas,
    jadine bisa sekalian nitip sama salah satu warga yg lg di ladang....

    wah uda sampe andong juga yaaa, penjelajah sejati....

    BalasHapus
  8. soalnya dulu ada yang ngepos bisa didaki, ya jadi pengin aja. Pas dilihat dari Telomoyo juga kayaknya cuma sini situ :p

    BalasHapus
  9. mau tanya bro, kalo mau daki gunung yg tingginya sedengan gini mendingan telomoyo apa andong ya? perbandingan dr pemandangannya, akses, dll gitu,,
    rencananya pengen nyoba salah satunya deket2 ini,
    makasih infonya nggih :D

    BalasHapus
  10. @ham han:

    sebenernya dua2 nya perlu dicoba mas, soalnya beda jauh dari karakter, pemandangan, sensasi mendaki, dll nya lah...

    dr proses mendaki aja uda beda bgt, telonoyo kan bisa naik pake motor sampe puncknya.

    klo suruh milih antara keduanya sih mending andong dulu mas....

    Selamat mendaki, thx ud mampir di blog ku....

    BalasHapus
  11. Keren. Ak blm pernah lo naik k gunung Andong, padahal gunungny d dpn rmhku lo :)

    BalasHapus
    Balasan

    1. wahh sayang bgt... pdhal nanjaknya ga terlalu memakan waktu jg lho mas...

      lebih2 pemandangannya ajib banget d puncaknya... kali aja bisa dada dada sama orang rumah pas km di puncaknya mas hehe...

      Hapus
  12. Halo, salam kenal..thks dah sharing2 tentang pendakian. Kebetulan 2 minggu lagi rencana mau ke Gunung Andong. Kalau boleh tau waktu mas ke Pasar Ngablaknya itu dari arah Salatiga atau dari arah Magelang?

    Thks alot
    Salam pecinta alam :)

    BalasHapus

  13. salam kenal juga "-"

    wah dua minggu lagi ya... waktu itu sy dari arah timur mbak, arah Salatiga...
    klo mbaknya sendiri mau dari arah mana ntar? sama mudahnya kok dari arah barat maupun timur...

    Thx sudah berkunjung....


    BalasHapus
  14. Liburan Idul Adha kemrin saya sempat mampir ke Gunung Andong. Fiuh, gunungnya nggak terlalu tinggi tapi lumayan bikin ngos-ngosan. Dan saat jalan di punuk untanya sempat "ngesot" gak berani berdiri hahahaha, ngeri euy. Tapi view gunung ini cihuy abis.

    Betewe salam kenal, Mas :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya begitulah istimewanya gunung Andong mas...

      Cerah kan pas km naik, atau kabut...

      Salam kenal jg mas...

      Hapus
  15. jadi pengen ke gn andong, foto2 di geger sapi, haha..

    BalasHapus
  16. Mas Ardiyanta.. Ayokk k semeru... Kapan ada rencana ke sana...he

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah semeru uda dua kali kesana mbak, baru juni kmren lg...

      Monggo saja kesana... Ga bkal nyesel deh...

      Hapus
  17. keren bro gunung andong... rencana mw ksini ma tmen2 , oiyaa rute naik n rute turun ke gunung ini lewat jalur yg sama ya? atau ada jalur lain stelah dpuncak??
    bro yanta apakah di skitar gn.andong atau daerah situ ada pemandian air panas??
    mksh... keren blognya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo mau ambil jalan beda ada kok....
      Di puncak tertinggi ntar ada jalur turunnya...

      Klo pemandian air panas paling di magelang, di candi umbul. Itu pun ga panas" bgt...

      Yg enak di ungaran tu, di Candi Gedong Songo

      Hapus
  18. Mas Ardiyanta,,adakah teman yang mau ke semeru juga..lagi cari temen ini...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah ga bgtu tau mbak... Pada sibuk jg si. Lagian klo ke Semeru perlu waktu sekitar 5 harian include perjalanannya. Lg nggak pd libur...

      Hapus
  19. Rupanya ada juga catper pendakian Gunung Andong hehehe..

    Baca ini jadi sedikit nostalgia, Gunung Andong adalah gunung pertama yang saya daki sewaktu ikut pecinta alam di SMA. Naik dari Grabag, buka jalur baru dan turun lewat tangga batu nembus bumi perkemahan Mangli (kalo gak salah).

    Kayaknya boleh sekali-sekali diagendakan maen-maen ke Andong lagi :)

    Nice blog betewe :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah pengalaman masa lalunya lumayan jg mas...

      Boleh tu... Monggo saja atur waktu untuk mendaki gunung Andongnya

      Hapus
  20. gan,, kapan2 ngajak2 rasah mangkat dewe

    BalasHapus
  21. desaku di lembah Andong... :) jogoyasan . pertama kali aku mendaki gunung ini kelas 4 SD, berlima. dan kesasar2... sampe rumah dah magrib,,, orang sekampung pada ribut,,,,
    ,pengalaman perasaan tersesat ternyata menarikku ke medan pendakian2,, berikutnya,,,,.

    BalasHapus
  22. wah sip pengalamannya kang...

    sekarang jadi pendaki sejati mesti, sejak SD uda berani mendaki gitu

    BalasHapus
  23. Saya naik gunung Andong 6th yang lalu, pemandangannya luar biasa brengsek bagusnya. Apalagi pas ngelewatin "geger sapi / jembatan setan", jalan setapak kanan-kiri jurang :D seru banget.

    BalasHapus
  24. dulu masih jarang didaki mas... skrg uda ruame poll...

    semoga masih terjaga lah...

    BalasHapus
  25. Aku baru malming kemaren naik gunung andong mas, sunrise-nya indah, pendakinya juga rame banget. tapi sedikit sampah dan coretan2 tangan jail itu yg bikin gak nyaman :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu jg sebenarnya yg sy takutin dgn ketenaran Gn. Andong skrg mbk...

      Hapus
  26. terimakasih :) bisa buat referensi ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama2 mbak... selamat mendaki Gunung Andong...

      Hapus
  27. wah enak nih bakal bonus, kalo abis turun merapi jauh engga kalo lanjut gunung andong? berapa jam kira kira jaraknya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. deket kok, paling 2 jam perjalanan... dari basecamp Merapi ke arah Kopeng

      Hapus
  28. di gunung andong ada tempat buat buka tendanya ga mas..??

    BalasHapus
  29. mas ada alamat twitter gak? atau contact person? pengen ke andong tp gak tahu rutenya..mau tanya tanya seputar arahnya..siapa tahu bisa jadi pemandu...trims

    BalasHapus
  30. kmrn minggu baru dari andong...di puncaknya udah gak seijo yang digambar ini :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. gambar yg disini diambil pas jaman2 Andong masi sepi mas...

      sekarang mah jangan ditanya gimana ramenya...
      akibatnya itu deh...

      Hapus
  31. halo mas, sy baru baca blognya, keren..
    btw besok jumat sy rencana ke gn. andong, untuk yg baru pertama kali muncak terhitung ringan atau tdk ya mas? sy cewe btw hehe thankyou..

    BalasHapus
    Balasan
    1. lebih baik ngajak teman yg sudah pernah naik gunung mbak buat ndampingin...

      Sejauh ini sih jalur aman kok, nanjaknya juga wajar n nggak nanjak banget...

      Hapus
  32. Barengan sya jg jumat tp brgkt sore hehe

    BalasHapus
  33. Bang Kira" naik turun ke gn.andong brp jam ya .. Sabtunya harus balik ke jkrta hehe

    Blognya keren

    BalasHapus
  34. Perjalanan naik Turun brp jam bang ? Mau ke Sanah 2april hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hallo... Kalo saya pas ini tu jalan sendirian ada kurang lebih 3 jam udah naik turun.
      Kalo jalan santai naik aja 2 jam bisa.
      Trek nya enak...
      Jangan sendirian juga lhoo... :D

      Hapus
    2. Hallo juga bang Jadi bisa 4 jam ya bang kira"
      Oke bang makasih infonya :D

      Hapus
    3. Ok thanks gan untuk etimasi waktu nya

      Hapus
  35. Hallo juga bang ..
    Kira" nail turun bisa 4jam ya bang makasih infonya bang :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa kok... Tapi Ga pake banyak istirahat n di puncak Ga lama2...

      Di puncak tuh bagusan pagi lhoo

      Hapus
  36. Thanks mas infonya... dulu sy sudah biasa naik gunung waktu kuliah.. lha ini sudah kerja pengen coba aktif naik gunung lagi mumpung anak istri sudah bisa di tinggal .. heheheh
    thanks mas.. ngandong kayaknya menarik target pertama sebelum ke gunung gunung lain untuk pemanasan... blognya sederhana tapi isinya daleeemmm dan detail mas..

    BalasHapus
  37. Sama" Mas... Gn. Andong cocok tuh...

    BalasHapus
  38. kereeeen gan. Akhir pekan ini aku mau ke gunung andong, pas buka buka blog ini, thanks infonya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oke mbak, tapi jangan samakan Gunung andong pas jamanku naik ini sama yg skrg yaa. Uda beda jauh, skrg dia makin ngehitz

      Hapus
  39. mas ardi, mau nanya dong. jadi rombongan saya lusa mau ke gunung andong, tpi kita bakal bawa mobil. dan kita ada rencana untk nginep di puncaknya. kira2untuk parkir mobilnya dimna ya? dan aman ga?

    pliss di bales yaa mas, kitaa bingung nii
    thanksssss

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak usah bingung mbak... Tapi setelah saya naik Gunung Andong yg kedua kalinya, sampai skrg sy blm sempat kesana lagi. Sudah keburu berangkat ke luar Jawa dulu. Sampai2 gak tau deh bentuk basecampnya kayak gimana, cukup atau gak buat parkir mobil. Pas jaman sy naik gunung ini, blm ada base camp nya. Tapi semoga aja bisa diparkir d base camp. Kalau nggak bisa, mbaknya bisa tanya yg jaga situ, paling dititip d halaman rumah warga yg luas. Ntar tinggal ngasih aja ongkos parkirnya. Aman kok inshaallah.

      Hapus
  40. Keren mas, baru bulan lalu ndaki ke gunung ini bareng temen2, tracknya ga susah2 banget walaupun turunnta tetep harus hati2. Btw, salam kenal mas. Sangat tertarik membaca tulisanmu :))

    BalasHapus
  41. mas sy sdh add pin bb, tlg d accept mau tny" tntng andong, bsk 20 juli mau muncak, makasih

    BalasHapus
  42. Mas kira kira tau ga ya KM nya dr basecamp ke puncaknya ? Thanks

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah blm tau pastinya mbak... Jalan normal tanpa istirahat bisa 1,5 jam aja...

      Hapus
    2. Cepet banget gan . itu udah sampai puncak?

      Hapus
  43. Mas mau tanya, mau ke andong tapi pagi hari pukul 02.00 biar sampe puncak pas sunrise dan tanpa pasang tenda. Kira2 bisa ga mas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa mas tapi kayaknya kepagian kalo jam 2.
      Kalo buat yg biasa naik gunung, cukup 1,5 jam aja buat sampai puncak andong kok....

      Hapus
    2. Bisa mas tapi kayaknya kepagian kalo jam 2.
      Kalo buat yg biasa naik gunung, cukup 1,5 jam aja buat sampai puncak andong kok....

      Hapus
  44. Gan,Malam ini aku rencana star dari jogja jam 1 malam, perkiraan bisa sampai ke basecamp andong bisa subuh, kemungkinan bisa dapat sunrise nggak yah mas?

    BalasHapus
  45. Bisa kok.... Naik cuman 1,5 jam klo sante lancar

    BalasHapus
  46. Bisa kok.... Naik cuman 1,5 jam klo sante lancar

    BalasHapus
  47. Subhanallah ternyta gunung andong indah skali .... semoga bs ksana

    BalasHapus
  48. Subhanallah ternyta gunung andong indah skali .... semoga bs ksana

    BalasHapus
  49. Mas, kalo naik bawa anak kecil memungkinkan nggak? Usia 2 & 4 thn. Thx

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu sih tergantung yg ndampingi.
      Tapi agak rawan jg sih menurut saya, krn banyak jurang dan jalanan yg sempet berbatasan lgsg dgn jurang itu.

      Hapus
    2. Itu sih tergantung yg ndampingi.
      Tapi agak rawan jg sih menurut saya, krn banyak jurang dan jalanan yg sempet berbatasan lgsg dgn jurang itu.

      Hapus
  50. WAh extream banget mas naik keatas sendirian :D
    pemandanganya juga mantep,, bikin penasaran ingin kesana..

    BalasHapus
  51. wah ayo mas bro nanjak lagi.., saya juga pengin kepuncak andong..., salam kenal dari kebumen

    BalasHapus
  52. Assalamualaikum..
    aku yg akhir2 ini lagi tertarik dengan traveling hiking :)
    maklum anak rumahan jadi kurang gaul soal traveling2 gini..
    setelah baca diatas, sepintas aku pengen bgt solo hiking, dan aku belum pernah sama sekali yg namanya mendaki, hehe. BTW aku orangnya nekad gitu punya nyali kuat (Inshaa Allah) aku ada niatan mendaki sendirian tapi blm punya pengalaman, kira2 boleh g sih?
    foto2 yg kakak abadikan dan alur cerita yg d uraikan memotivasi saya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. walaikumsalam, lebih baik jangan sendirian...
      foto yg saya share itu yg bagus2nya saja, kalau ada foto saya yg hampir pingsan seharusnya saya upload juga, tapi waktu itu ga ada yg motoin pas dalam keadaan hampir pingsan jadinya ya ga ada yg bisa dikasih lihat ke pembaca.

      Saya yg sebelum ini pernah beberapa kali mendaki saja bisa mengalami kejadian buruk, apalagi yg blm pernah mendaki sama sekali. Lebih baik mengajak teman yg lebih berpengalam.

      Hapus
  53. Halo mas, saya kan ada rencana ke gunung andong bareng temen". Pengennya dapet sunset sama sunrise hehe. Ada saran ga baiknya mulai mendaki jam berapa? Terus disana kalo nginep di puncak bisa kan ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Paling dari bawah amannya jam 3 sore , terus camp nunggu pagi

      Hapus
  54. Mas saya pemula nih mau coba ke andong. Kalo kesana tanpa carrier gmn menurut mas? Pake ransel biasa gitu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gapapa kok , yg penting jangan sendirian kalo pemula. Meskipun pendek, jalur pendakian lumayan terjal jg.

      Hapus
  55. Semoga bisa cepet kesampean kesini yaaa

    BalasHapus
  56. Gak perlu SIMAKSI ya? Tgl 28 juli 2017 rencana mau ke sana, tapi gak tektok, mau nge camp

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada perijinannya Mbak. Ada beberapa basecamp untuk mengurus simaksi.

      Hapus
  57. waahhhh jd kepengen kesana, makasih ya share pengalamannya..

    BalasHapus
  58. seru juga ceritanya ka, menarik buat dibaca, aku rencana bulan ini mau nanjak gunung buat pertama kalinya, semoga tidak ada apa apa saat disana

    BalasHapus

Posting Komentar

Jangan enggan beri kritik dan saran yaaa...!!!