Hangatnya Pemandian Candi Umbul

Sampainya saya di Candi Umbul ini merupakan akhir dari rangkaian perjalanan mengunjungi beberapa Air terjun yang ada di sekitaran Salatiga-Kopeng. Ketertarikan saya dengan objek wisata yang juga merupakan peninggalan sejarah ini adalah dengan adanya kolam air panas yang ada di kompleks candi. Dari namanya saja sudah bisa diketahui kalau ada mata air disana. Orang jawa menyebut "umbul" yang berarti mata air. Berbeda dengan mata air kebanyakan, yang ada di Candi Umbul ini adalah mata air dengan yang bersuhu hangat.


Satu lagi yang membuat berbeda dengan mata air panas yang lain yang sebagian besar berbau belerang, namun air hangat yang muncul dari sumbernya di Candi Umbul ini sama sekali tidak berbau belerang sehingga saat menikmati hangatnya air kita tidak terganggu dengan bau-bauan belerang yang menyesakkan walaupun sebenarnya sumber air panas ini mengandung belerang.
Di situs peninggalan nenek moyang ini terdapat reruntuhan candi yang sudah tidak bisa dikenali lagi bagaimana bentuk aslinya. 




Sebenarnya jika candi itu masih utuh, kita bisa menikmati mahakarya masa lampau sekaligus berendam air hangat di dekatnya. Namun sekarang tempat wisata ini lebih dikenal karena pemandiannya bukan karena candinya itu sendiri yang memang sudah runtuh sehingga bagi sebagian orang tidak menarik lagi. Namun bagi saya walaupun candi utama sudah dalam kondisi demikian, tetap saja memiliki nilai sejarah yang tak ternilai. Mengenai asal usul dan latar belakang candi ini sepertinya belum banyak yang tahu bahkan warga sekitar pun tidak banyak  yang tahu akan sejarah dibuatnya candi ini selain hanya mengetahui kalau tempat ini mulai dibuka sekitar tahun 1970an. Pemandian ini mengingatkan saya pada satu pemandian di sekitaran Keraton Yogyakarta yang sangat megah, namun karena satu kejadian yang membuat pembangunan pemandian ini tidak selesai sehingga tempat ini tak seindah pemandian Taman Sari. Padahal fungsinya pun hampir sama sebenarnya dengan yang ada di keraton tersebut yaitu sebagai pemandian puteri raja. Konon katanya tempat ini merupakan pemandian para puteri raja di masa Wangsa Syailendra yang juga satu zaman dengan Candi Borobudur.

Komentar

  1. Saya lebih suka menyebutnya pemandian air suam-suam kuku daripada pemandian air panas :p

    BalasHapus
  2. @El Cid:

    iya sih, gak seberapa anget...

    tapi kalau mandinya siang-siang kayak pas aku dulu, bakalan jadi mandi air panas,

    ada ainya plus panas matahari yang menyengat... hahah

    BalasHapus
  3. Kalau sama pemandian air panas di guci tegal lebih panas mana yah?

    Salam kenal dari www.sparklepush.com

    BalasHapus

Posting Komentar

Jangan enggan beri kritik dan saran yaaa...!!!